Ketersediaan Lapangan Kerja Turun, Daya Beli Kelas Bawah Tertekan

5 Mei 2018 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pekerja menyiapkan baja di proyek kereta. (Foto: Antara Foto / Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Dua pekerja menyiapkan baja di proyek kereta. (Foto: Antara Foto / Aprillio Akbar)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini menurun. Hal tersebut terlihat dari indeks kepercayaan konsumen terkait kondisi ekonomi saat ini.
ADVERTISEMENT
Pada April 2018, indeks konsumen terhadap kondisi ekonomi sebesar 110,2, sama seperti Maret 2018. Namun jika dibandingkan April 2017 yang sebesar 135,4, optimisme terhadap ekonomi terlihat menurun.
Secara lebih detail, indeks penghasilan April 2018 sebesar 121,2, lebih rendah dibandingkan April 2017 yang sebesar 145,4. Namun sedikit meningkat jika dibandingkan Maret 2018 yang sebesar 120,7.
Begitu juga dengan komponen ketersediaan lapangan kerja yang menurun dari 122,2 pada April 2017 menjadi 95,5 di April 2018. Selain itu juga menurun jika dibandingkan Maret 2018 yang sebesar 96,1.
Peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, konsumen yang paling optimistis adalah konsumen yang memiliki pengeluaran di atas Rp 5 juta/bulan. Sementara konsumen yang optimismenya menurun ada di kelompok pengeluaran menengah ke bawah.
ADVERTISEMENT
"Ini menandakan tekanan daya beli kelas menengah ke bawah masih cukup besar, kekhawatiran serapan tenaga kerja juga ada di kelompok menengah bawah. Faktornya bagi kelas bawah yang berusaha di sektor pertanian dan industri memang menghadapi penurunan serapan kerja," ujar Bhima kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (5/5).
Pencari kerja di job fair (Foto: Zabur Karuru/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Pencari kerja di job fair (Foto: Zabur Karuru/ANTARA)
Untuk penurunan ketersediaan lapangan kerja di sektor pertanian, contohnya, hal ini karena anjloknya Nilai Tukar Petani (NTP) sejak Januari-April 2018. Pada Januari 2018, NTP sebesar 102,9 dan pada April 2018, NTP turun 1,27% menjadi 101,6.
"Pendapatan petani yang kurang menguntungkan menjadi disinsentif bagi penduduk yang bekerja di sektor pertanian," katanya.
Sementara rendahnya lapangan pekerjaan di sektor industri, lanjut Bhima, karena rendahnya pertumbuhan industri manufaktur. "Tahun 2017 sektor industri hanya tumbuh 4,2% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, adanya kekhawatiran masyarakat di tahun politik hingga ancaman perang dagang juga mempengaruhi rendahnya lapangan pekerjaan. Ini berdampak pada industri yang membatasi lowongan pekerjaan.
"Lesunya daya beli masyarakat, kekhawatiran tahun politik, belum efektifnya insentif sektor industri, dan ancaman perang dagang menjadi hambatan utama bagi industri pengolahan. Beberapa industri akhirnya membatasi lowongan pekerjaan baru. Di sisi lain bagi industri yang rugi terpaksa tutup alias PHK," tambahnya.