Ketua LPS: Aset Perbankan Tumbuh Berarti Ekonomi Dalam Kondisi Baik

25 September 2018 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua dewan komisioner LPS Halim Alamsyah (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua dewan komisioner LPS Halim Alamsyah (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penyaluran kredit perbankan tercatat mengalami perbaikan sehingga membuat total aset bank secara industri mengalami kenaikan. Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mencatat per Juli 2018 rata-rata total aset perbankan mencapai Rp 7.725,15 triliun, naik 9,06 persen secara tahunan.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Halim Alamsyah, mengatakan pertumbuhan aset perbankan selama ini sangat tergantung pada kondisi ekonomi serta siklus kegiatan usaha yang membaik.
“Sebetulnya kalau perbankan ini lembaga yang sangat tergantung kepada kondisi ekonomi, dan kecenderungannya adalah mengikuti siklus kegiatan usaha yang ada,” kata Halim di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (25/9).
Sehingga, kata dia, jika kegiatan usaha membaik maka kinerja perbankan juga cenderung membaik. Begitu pula sebaliknya. Halim menilai aset bank cenderung naik karena pasar yakin kondisi ekonomi Indonesia akan membaik. Kondisi ini membuat perbankan menjadi lebih berani memberikan ekspansi kredit.
Ilustrasi mesin ATM (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mesin ATM (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Bank memberikan kredit atau pembiayaan itu akan bisa berjalan seperti itu, jadi ketika dia sudah mulai baik, terus naik. Sampai suatu ketika terjadi sesuatu atau penjualan yang membuat mereka berubah persepsinya itu bisa akhirnya turun lagi gitu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia, kredit perbankan per Juli 2018 mencapai Rp 5.029,62 triliun naik 11,59 persen dibanding tahun lalu. Menurut Halim angka tersebut mengindikasikan adanya keyakinan yang tumbuh di masyarakat.
“Kondisi kita untuk ekspansi kreditnya sudah melewati batas, yang batasnya dulu pernah di bawah 10 persen sekarang perlahan ekspansi kredit kita naik kembali. Ini menandakan adanya optimisme di masyarakat kita, mudah-mudahan ini diikuti oleh investasi,” tandasnya.