Kiat Cerdas Membeli Bahan Pangan Selama Ramadhan

6 Mei 2019 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aneka takjil di Pasar Benhil. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aneka takjil di Pasar Benhil. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Umat Muslim mulai memasuki Puasa Ramadhan 1440 Hijriah pada hari ini. Lazimnya, selama puasa terjadi peningkatan kebutuhan terhadap komoditas pangan, baik pangan olahan atau pangan segar. Selain itu, akan banyak bermunculan penjaja makanan/minuman untuk takjil, baik dalam skala besar atau pun kecil.
ADVERTISEMENT
"Patut diduga banyak bahan pangan yang tidak aman beredar di pasaran, demi menyasar meningkatnya permintaan konsumen," kata Ketua Umum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi dalam keterangan tertulis, Senin (6/5). 
YLKI merekomendasikan beberapa kiat memilih bahan pangan selama Ramadhan. Pertama, pastikan bahan pangan tersebut aman untuk dikonsumsi.
"Untuk makanan/minuman kemasan harus ada ada izin edar Badan POM/Dinkes, tanggal kedaluwarsa, bahkan ada label halalnya. Jangan lupa, cek kemasannya, jika sudah rusak atau penyok, jangan dipilih," kata Tulus.
Berburu takjil di Pasar Benhil. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Kedua, Tulus melanjutkan, pastikan bahan pangan tersebut tidak tercemar bahan berbahaya.
"Tinggalkan jika warnanya terlalu mencolok, seperti terlalu kuning, terlalu hijau, terlalu merah, dan seterusnya. Atau pun baunya terlalu menyengat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ketiga, pastikan bahan pangan tersebut tidak dikemas dengan bahan kemasan yang tidak sehat dan merusak lingkungan.
"Misalnya menggunakan styrofoam, koran bekas. Apalagi untuk makanan terbuka, panas, dan berlemak tinggi, misalnya gorengan," katanya.
Keempat, jika pangan olahan dan pabrikan, pastikan tercantum nama dan alamat yang jelas dari perusahaan yang bersangkutan.
"Hal ini untuk memudahkan jika kita akan melakukan komplain," ucap Tulus.
"Kelima, berkonsumsilah secara wajar dan jangan berlebihan. Jangan sampai bahan pangan yang kita konsumsi banyak menyisakan sampah makanan (food waste)," tutupnya.