Kinerja BUMN Tambang: Laba Antam dan Bukit Asam Naik, Timah Turun

2 Desember 2018 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Kementerian BUMN (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kementerian BUMN (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tiga emiten BUMN tambang mencatatkan laba pada periode Januari-September 2018.
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami kenaikan laba bersih, sementara PT Timah Tbk (TINS) tetap mencetak laba bersih, namun trennya menurun dibandingkan periode yang sama di 2017.
Mengutip data keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan laporan keuangan perseroan, Minggu (2/12), PTBA mencetak laba bersih sebesar Rp 3,93 triliun hingga kuartal III-2018. Angka ini naik 50 persen dibanding laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,63 triliun. Sementara itu, pendapatan usaha PTBA per 30 September 2018 mencapai Rp 16,04 triliun. Angka ini meningkat 21 persen dibandingkan pendapatan usaha pada periode yang sama tahun 2017.
Emas Antam (Foto: Dokumen Antam)
zoom-in-whitePerbesar
Emas Antam (Foto: Dokumen Antam)
Sama dengan PTBA, Antam juga menorehkan kenaikan laba bersih selama 9 bulan, yakni sebesar Rp 631,12 miliar atau meningkat 290 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal III-2017, perseroan mengalami rugi bersih Rp 331,47 miliar. Membaiknya kinerja ANTM salah satunya didorong oleh penjualan bersih Antam yang tumbuh 187 persen menjadi Rp 19,95 triliun dibandingkan penjualan periode sama di 2017 yang sebesar Rp 6,96 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Timah yang baru saja merilis laporan keuangan untuk periode Januari-September 2018 membukukan laba bersih Rp 255,54 miliar. Angka ini turun 14,98 persen dibandingkan pencapaian kinerja perseroan di periode sama di 2017 yang sebesar Rp 300,57 miliar. Pendapatan TINS pada periode sembilan bulan pertama tahun 2018 ini sebesar Rp 6,80 triliun atau naik 2,72 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Menurunnya pertumbuhan laba bersih TINS dipengaruhi oleh beban keuangan perseroan yang naik 69 persen yakni dari Rp 118,54 miliar menjadi Rp 200,40 miliar.