KKP Klaim Stok Ikan di 2018 Naik 71%

1 Juni 2018 14:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan bandeng. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan bandeng. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ralat: Berita ini telah kami koreksi dengan berita berjudul "Stok Ikan Nasional Naik 71% Dalam 2 Tahun Terakhir" setelah narasumber mengoreksi pernyataannya. Kami memohon maaf atas ketidakakuratan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Rutinitas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberantas praktik illegal fishing di wilayah pengelolaan laut Indonesia berdampak positif pada ketersediaan stok ikan nasional. Menurut hitung-hitungan KKP, stok ikan Indonesia pada tahun ini melonjak tajam.
Dirjen Perikanan Tangkap KKP Zulficar Mochtar menjelaskan pada tahun 2016, stok ikan Indonesia sebesar 6,5 juta ton. Sedangkan pada tahun 2017 stok ikan tercatat naik sebanyak 7,3 juta ton. Nah, di tahun ini stok ikan Indonesia diperkirakan mencapai 12,5 juta ton atau naik 71%.
"Ini sudah sangat meningkat. Tentu saja ini membuka ruang dan kesempatan untuk memanfaatkan hal ini. Itu stok ikan jumlahnya di luar tuna ya. Jadi tuna lain lagi,” katanya di sela-sela gelaran 3rd Bali Tuna Conference di Padma Resort, Legian, Bali, Jumat (1/6).
ADVERTISEMENT
Walaupun stok ikan meningkat pesat, dia mengimbau agar para nelayan tangkap tetap menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan berbasis kelestarian yang selama ini dijalankan oleh KKP.
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
“Hal ini yang akan kami lakukan untuk melestarikan stok kita agar bisa sustainability,” paparnya.
Di tempat yang sama, Chairman Pole and Line Foundation John Borton meminta industri pengolahan ikan di Indonesia berbenah. Pasalnya, walaupun stok ikan di Indonesia cukup besar namun kualitas ikan olahan yang dihasilkan relatif masih minim.
"Sangat sulit untuk memberi penilaian soal kualitas ikan tuna di Indonesia dan membandingkannya dengan ikan tuna yang ada di negara lain. Sebab, cara mengatur dan menangkap ikan tuna itu berbeda di tiap negara," imbuhnya.
Dia mencontohkan salah satu industri pengolahan ikan khususnya tuna yang cukup baik ada di Sorong, Papua Barat. Maka dia meminta pengusaha di industri perikanan Indonesia segera berbenah agar ikan yang mereka jual bisa mendapatkan harga premium dan mudah membuka akses pasar.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat beberapa pengusaha yang protes terkait bea masuk yang tinggi dan berpengaruh terhadap penjualan mereka, itu karena mereka yang enggak berusaha untuk meningkatkan kualitas produk tuna. Coba lihat pengusaha ikan tuna yang di Sorong, mereka enggak ada masalah. Malah masih tetap laris diminta oleh beberapa negara produk tunanya," jelasnya.