KKP Tertibkan 4 Rumpon Ilegal Milik Nelayan Filipina di Perairan Sulut

12 Mei 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KKP Tertibkan 4 rumpon ilegal Filipina di Perairan Sulawesi Utara. Foto: Dok. PSDKP KKP
zoom-in-whitePerbesar
KKP Tertibkan 4 rumpon ilegal Filipina di Perairan Sulawesi Utara. Foto: Dok. PSDKP KKP
ADVERTISEMENT
Kapal Pengawas Perikanan (KP) Hiu 15 di bawah kendali Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDKP KKP) Tahuna Sulawesi Utara menertibkan 4 (empat) alat bantu penangkapan ikan rumpon ilegal milik nelayan Filipina di perairan Sulawesi Utara pada Jumat (10/5).
ADVERTISEMENT
"Rumpon-rumpon tersebut dipasang tanpa izin di perairan Indonesia dan masuk sekitar 3 mil laut di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI)," ungkap Plt Direktur Jenderal PSDKP KKP, Agus Suherman, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/5).
Selanjutnya, KP. Hiu 15 yang dinakhodai Capt. Aldi Firmansyah membawa dan menyerahkan rumpon ilegal tersebut ke Pangkalan PSDKP Bitung. Hal ini mempertimbangkan kondisi gelombang laut serta jarak yang paling dekat dari lokasi.
KKP Tertibkan 4 rumpon ilegal Filipina di Perairan Sulawesi Utara. Foto: Dok. PSDKP KKP
Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 26/Permen-KP/2014 tentang Rumpon, setiap orang yang melakukan pemasangan rumpon di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) wajib memiliki surat izin pemasangan rumpon (SIPR).
Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut dan berguna untuk membuat ikan-ikan berkumpul di rumpon selanjutnya di tangkap oleh kapal penangkap ikan.
ADVERTISEMENT
"Nelayan Filipina disinyalir memasang banyak rumpon di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina untuk meningkatkan hasil tangkapan. Setidaknya selama 2019, sebanyak 33 unit rumpon milik nelayan Filipinan ditertibkan Kapal Pengawas Perikanan," tuturnya.
KKP Tertibkan 4 rumpon ilegal Filipina di Perairan Sulawesi Utara. Foto: Dok. PSDKP KKP
Pemasangan rumpon oleh nelayan Filipina di perbatasan dapat merugikan nelayan Indonesia karena ikan-ikan akan berkumpul di area rumpon dan tidak masuk ke perairan Indonesia.
Untuk itu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menekankan pentingnya penertiban rumpon-rumpon ilegal di perairan Indonesia, selain upaya pemberantasan kapal perikanan ilegal.