Komitmen Pemerintah Akan Beli Karet Alam Petani untuk Infrastruktur

3 Desember 2018 7:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menderes getah karet (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menderes getah karet (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
ADVERTISEMENT
Pemerintah berkomitmen dapat menyerap sebesar 8 hingga 10 persen karet alam dengan berbagai proyek infrastruktur. Cara ini dilakukan untuk mengurangi beban kerugian petani sekaligus bisa mengangkat harga karet alam di pasar domestik.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Jenderal Agro Industri Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengungkapkan pemerintah sangat berkomitmen untuk menyerap karet alam yang harganya jatuh lewat pencampuran aspal untuk jalan raya. Dengan begitu, diharapkan harga karet alam dapat terdongkrak.
"Kalau komitmen pemerintah tentu sangat besar supaya karet alam ini yang harganya sangat jatuh bisa terdongkrak," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (3/12).
Ilustrasi pohon karet (Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pohon karet (Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Karet alam ini akan diserap oleh pemerintah dengan harga Rp 7.500 sampai Rp 8.000 per kilogram. Sigit menyampaikan, penyerapan karet alam terbesar ada di sektor ban ukuran besar seperti ban untuk pertambangan.
"Ban pesawat juga lebih dari 50 persen adalah karet alam. Investasi ini juga akan terus kita dorong," katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, harga jual karet alam petani saat ini anjlok dan berada di kisaran Rp 6.000 hingga Rp 6.200 per kilogram. Anjloknya harga karet alam disebabkan karena produksi yang berlebihan sedangkan kebutuhannya mulai menyusut. Industri lebih memilih untuk menggunakan karet jenis sintetis.
"Harga karet yang terus menurun ini menyebabkan beberapa petani menebang dan menjual pohon karetnya," ujar salah seorang petani karet di Sumatera Utara, Ruhman.