Konsumsi BBM Premium dan Dex Naik di Libur Natal dan Tahun Baru 2019

8 Januari 2019 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite. (Foto: ANTARA FOTO/Olha Mulalinda)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite. (Foto: ANTARA FOTO/Olha Mulalinda)
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan adanya kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertamina Dex selama libur Natal 2018 dan tahun baru 2019. Untuk BBM Premium, kenaikan konsumsi terjadi karena pasokannya yang diperluas di SPBU-SPBU Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).
ADVERTISEMENT
Anggota Komite BPH Migas Ibnu Fajar mengatakan, terbitnya Peraturan Presiden Nomor 43 tahun 2018 yang mewajibkan penjualan Premium di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) menyebabkan konsumsi meningkat.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas), rata-rata konsumsi Premium pada periode 18 Desember 2018 sampai 8 Januari 2019 mencapai 33.990 kiloliter (KL) dengan nilai tertinggi 40,3 ribu KL dan terendah 21,7 ribu KL. Itu artinya, ada peningkatan sekitar 8 persen dari konsumsi pada hari normal sekitar 31.267 KL.
"Karena ada Peraturan Presiden yang baru. Dulu, Premium hanya berlaku di luar Jamali, sekarang Jawa masuk," kata dia dalam pemaparan konsumsi BBM selama Nataru 2019 di Gedung BPH Migas, Jakarta, Selasa (8/1).
Sementara untuk konsumsi Pertamina Dex ada pengingkatan sebesar 4,7 persen dari pennjualan di hari normal. Ibnu menjelaskan, peningkatan terjadi karena selama liburan banyak masyarakat menggunakan mobil pribadi dan mengisinya dengan solar bernonsubsidi ini.
ADVERTISEMENT
Pada periode yang sama, BBM jenis Pertalite justru turun 15 persen dari konsumsi harian normal. Pertamax dan AKR 92 juga turun sebesar 2,7 persen, Pertamax Turbo turun 7,7 persen, pun dengan Dexlite turun 53,2 persen. Di periode yang sama, konsumsi minyak tanah pun turun 4,4 persen dan Avtur turun 4,4 persen.
Pemerintah targetkan BBM satu harga (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemerintah targetkan BBM satu harga (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan, penyebab beberapa konsumsi BBM turun karena masyarakat minati Premium. “Salah satunya juga karena harga Premium juga,” ujar dia.
Tak hanya BBM, Satgas juga mencatat adanya penurunan konsumsi elpiji selama Natal dan tahun baru. Penyaluran elpiji kepada rumah tangga turun 3,2 persen menjadi hanya 20.631 metrik ton (MT) dari konsumsi di hari normal sebanyak 28 ribu MT.
ADVERTISEMENT
Meski ada penurunan, Anggota Komite BPH Migas Henry Ahmad mengatakan, selama masa tugas 22 hari itu tidak ada kelangkaan BBM dan elpiji. Dia menjelaskan, kondisi ini karena ada tambahan pasokan seperti Premium stoknya mencapai 21 hari, Pertalite 22 hari, Solar 24 hari, Pertamax Turbo 77 hari, Pertamax 26 hari, Pertamina Dex 29 hari, Dexlite 27 hari, Avtur 30 hari, dan elpiji 19 hari.
"Kondisi ketersediaan (stok) BBM selama masa Posko Nasional ESDM normal dan tidak terjadi kelangkaan BBM," kata dia.
Kata dia, selama masa satgas bertugas tercatat adanya bencana seperti musibah gempa dan tsunami Selat Sunda pada 22 November 2018 lalu. Bencana alam ini memberi dampak terhadap penyaluran BBM dan Elpiji selama masa satgas di area Banten.
ADVERTISEMENT
Dari data BPH Migas, akibat musibah tsunami itu terdapat 1 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) milik AKR di Sumur Pandeglang Banten yang belum beroperasi hingga kini dan masih dalam proses pembenahan. Selain itu, ada kerusakan fasilitas elpiji akibat tsunami di Banten yakni Marine Loading Arm (MLA).
"Kemarin kita cukup kelabakan juga untuk atasi hal itu. Tapi kami kebut untuk BBM, LPG dan listrik," tuturnya.