Konsumsi Ikan Kaleng Diprediksi Naik di Akhir Tahun

25 November 2018 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makarel kaleng mengandung cacing parasit. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Makarel kaleng mengandung cacing parasit. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perayaan hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru biasanya diwarnai dengan aneka ragam makanan. Salah satu yang juga banyak disantap adalah kuliner ikan.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan (PDSKP) KKP Rifky Effendy mengatakan, tingkat konsumsi ikan di akhir tahun biasanya meningkat sebesar 8 hingga 10 persen. Salah satu jenis yang banyak diminati adalah ikan dalam kaleng.
"Biasanya memang naik konsumsi ikan kita. Kalau untuk Natal dan Tahun Baru itu biasanya ikan kaleng yang banyak diminati karena untuk bingkisan," katanya saat ditemui di Pintu Timur GBK, Jakarta, Minggu (25/11).
Suasana pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pondok Pesantren S-PEAM di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (3/11). (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pondok Pesantren S-PEAM di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (3/11). (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Dengan begitu, pihaknya berharap produksi ikan dalam kaleng ini bisa membaik setelah diterpa isu cacing. Selain ikan kaleng, jenis ikan fillet patin dan kakap juga banyak diminati masyarakat.
"Kalau kita datang ke pasar modern itu kebanyakan tersedia yang fillet, yang siap dimasak. Tinggal dipotong-potong, kasih tepung dan telur lalu sudah selesai dimasak," kata Direktur Pemasaran Ditjen PDSKP, Machmud.
ADVERTISEMENT
Machmud menambahkan, stok ikan untuk menghadapi lonjakan di akhir tahun sudah tersedia. Hal ini karena biasanya produksi perikanan cenderung meningkat di Bulan September hingga akhir tahun.
"Kembali menurun lagi itu setelah Bulan Februari. Kalau perikanan kita sekarang produksinya bagus, yang perikanan budidaya sudah mencapai 6 juta ton sementara perikanan tangkap sudah capai 7,5 juta ton," tutupnya.