Konsumsi LPG 3 Kg Subsidi Diprediksi Bengkak 170 Ribu Ton di 2018

28 Agustus 2018 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gas LPG 3 Kg (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gas LPG 3 Kg (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) memprediksi hingga akhir tahun 2018, konsumsi LPG 3 kg mencapai 6,62 juta ton, lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar 6,45 juta ton. Itu artinya, konsumsi subsidi LPG 3 kg subsidi bakal bengkak 170 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran dan Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengatakan, adapun realisasi penyaluran LPG 3 kg subsidi hingga Juli 2018 (year to date) sebesar 3,75 juta. Realisasi ini over kuota 1,1 persen dari target ytd Juli 2018.
“Hingga akhir tahun 2018, prognosa LPG 3 kg nonsubsidi diproyeksikan 6,62 juta ton atau over kuota 2,6 persen dari target APBN 2018. Angka ini juga lebih tinggi 5 persen dari realisasi 2017 sekitar 6,29 juta ton,” kata Mas’ud dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (28/8).
Sementara pada Rancangan APBN 2019, konsumsi LPG 3 kg subsidi dipatok lebih tinggi dari target APBN 2018 menjadi 6,9 juta KL. Angka ini lebih tinggi 5,4 persen dari prognosa Desember 2018 sebesar 6,62 juta KL.
ADVERTISEMENT
Subsidi LPG 3 Kg (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Subsidi LPG 3 Kg (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mas’ud bilang, target dalam RAPBN 2019 yang lebih tinggi karena belum diberlakukannya distribusi tertutup atau tepat sasaran dengan asumsi jumlah tersebut telah memperhitungkan kebutuhan hari raya keagamaan.
“Tambahan juga terjadi karena ada tambahan pengguna LPG 3 kg di tahun ini sebesar 531 ribu rumah tangga dan usaha mikro. Juga asumsi pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,3 persen,” katanya.
Dalam paparan Pertamina, berdasarkan audit BPK RI dari 2015 hingga target dalam RAPBN 2019, konsumsi tabung melon hijau ini terus mengalami kenaikan. Pada 2015, realisasinya sebesar 5,5 juta KL. Lalu pada 2016 menjadi 6,0 juta KL atau naik 7,9 persen.
Pada 2017 realisasinya 6,2 juta KL atau naik 4,8 persen. Tahun ini, pemerintah menetapkan 6,45 juta KL atau naik 2,5 persen. Dari prognosa Desember 2018 ke target dalam APBN 2019 naik 5,4 persen menjadi 6,9 juta KL.
ADVERTISEMENT