Konsumsi Rumah Tangga Selama Ramadhan Diprediksi Stagnan
ADVERTISEMENT
Kontribusi konsumsi rumah tangga sepanjang Ramadhan 2019 disebut masih positif. Namun, diperkirakan hanya mampu tumbuh di bawah 5,27 persen year on year (yoy) di kuartal II tahun ini, tak jauh berbeda dibanding tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, mengatakan hal ini terjadi karena tidak semua masyarakat membelanjakan kenaikan tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13.
"Perkiraan saya kontribusi konsumsi rumah tangga positif. Tetapi, tidak lebih besar dari tahun lalu, diprediksi akan tetap di bawah 5,27 persen di Triwulan II 2019 (yoy)," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (3/6).
Menurut dia, sebagian masyarakat lebih memilih menyimpan uang THR dan gaji ke-13 untuk kebutuhan biaya pendidikan. Sebab, libur Lebaran kali ini berdekatan dengan Tahun Ajaran Baru pada Juli 2019.
Selain itu, faktor lain yang juga mempengaruhi pertumbuhan konsumsi rumah tangga adalah FDI (Foreign Direct Investment) yang belum optimal. Ekspor dinilai masih tertahan karena tekanan global seperti perang dagang dan perlambatan ekonomi dunia.
ADVERTISEMENT
"Sehingga permintaan pun turun," tambahnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga pada tiga bulan pertama tahun ini mencatatkan angka sebesar 5,01 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 4,94 persen.
"Ada beberapa yang tumbuh tinggi, misalnya pakaian, alas kaki, dan jasa," kata Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya, Senin (6/5).