Kontraktor Proyek Kerap Langgar Aturan Bikin Tol Japek Tambah Macet

6 Juli 2019 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintas saat diberlakukannya Contra Flow di KM 29 ruas tol Jakarta-Cikampek, Jumat  (31/5). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintas saat diberlakukannya Contra Flow di KM 29 ruas tol Jakarta-Cikampek, Jumat (31/5). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat, kontraktor yang mengerjakan proyek Tol Jakarta-Cikampek II Layang dan LRT Jabodebek di kawasan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) kerap melanggar waktu pengerjaan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan aturan perseroan, pengerjaan proyek di Tol Japek itu hanya diperbolehkan pada window time, yakni pada pukul 22.00-05.00 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar tol.
"Window time jam 22.00-05.00 WIB itu sering terlanggar," ujar General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman kepada kumparan, Sabtu (6/7).
Dia menjelaskan, pengerjaan Tol Jakarta-Cikampek II Layang dan LRT Jabodebek kerap melanggar aturan dikarenakan target penyelesaian proyek itu begitu ketat. Beberapa kali, mereka mengerjakan proyek hingga di atas 05.00 WIB.
"Jadi yang sering kejadian itu adalah pada saat bekerja melewati window time jam 05.00 WIB. Sebenarnya kalau melewati jam 05.00 itu yang parah, itu kan saat pagi kan peak-nya. Orang berangkat kerja," jelasnya.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II Elevated di Karawang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Dikarenakan hal itu sering terlanggar, menurut Raddy, pihaknya memberikan keringanan ke kontraktor dengan beberapa syarat. Pertama yaitu pengerjaan diajukan 1 jam lebih lambat, semestinya mulai pukul 22.00 WIB diperbolehkan pukul 21.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Ada persyaratannya untuk proyek yang diperolehkan. Syaratnya pekerjaan ini bisa dihentikan sewaktu-waktu seperti setting bekisting. Karena kalau terjadi kemacetan bisa dihentikan dulu. Yang tidak boleh itu seperti erection, pengecoran, itu kan tidak bisa berhenti sewaktu-waktu," kata Raddy.
Dia menambahkan, aturan ini diberlakukan lantaran traffic di Tol Japek terlampau padat, namun terdapat 4 proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan, yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Tol Japek II Elevated, LRT Jabodebek, dan perbaikan jalan Tol Japek eksisting.