Kosmetik Halal RI Diharapkan Lebih Banyak Tembus Pasar Global

13 Desember 2018 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keberadaan makeup halal mulai diperhitungkan (Foto: thinkstockphotos)
zoom-in-whitePerbesar
Keberadaan makeup halal mulai diperhitungkan (Foto: thinkstockphotos)
ADVERTISEMENT
Kosmetik halal Indonesia diharapkan terus meningkat dan lebih banyak mengisi pasar global. Adapun kosmetik halal global diproyeksi mencapai USD 54 miliar atau sekitar Rp 783 triliun (kurs Rp 14.500) hingga 2022.
ADVERTISEMENT
Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Amalia Adininggar mengatakan, saat ini kosmetik halal Indonesia yang mampu menembus pasar global baru Wardah Kosmetik. Wardah merupakan produk kosmetik Indonesia yang pertama kali bersertifikasi halal.
"Halal kosmetik Indonesia yang pertama kali adalah Wardah Kosmetik sejak 1995. Diharapkan bukan hanya Wardah saja, tapi seluruh produk kosmetik Indonesia bisa menembus pasar kosmetik halal global. Di tahun 2022 diproyeksi mencapai USD 54 miliar secara global," ujar Amalia dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/12).
Menurut dia, saat ini permintaan kosmetik halal global sangat tinggi. Peminatnya juga bukan hanya umat muslim, tapi juga dari non-muslim.
Ilustrasi produk halal. (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produk halal. (Foto: Munady)
"Ini kan artinya Indonesia punya market opportunity, kesempatan ekonomi untuk membangun halal value chain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Global Islamic Report 2018/2019, populasi umat muslim di dunia mencapai 1,8 miliar di 2017. Dari angka tersebut, belanja untuk makanan dan minuman halal mencapai USD 1,3 triliun dan diperkirakan meningkat hingga USD 1,9 triliun di 2023. Sementara untuk kategori kosmetik halal, Indonesia belum berada di peringkat sepuluh besar.
Indonesia berada di peringkat ke-10 secara global untuk kategori negara yang menerapkan rantai nilai halal (halal supply chain) di 2017. Kategori tertinggi untuk Indonesia yakni busana muslim, berada di peringkat kedua setelah Uni Emirat Arab. Selanjutnya yakni kategori wisata halal, Indonesia berada di peringkat keempat setelah Turki.
"Kami harapkan ini bisa terus dikembangkan," tambahnya.