Krakatau Steel Beri Bantuan Hukum untuk Direktur yang Diciduk KPK

24 Maret 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik menunjukan barang bukti uang disaksikan oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat konferensi pers terkait OTT kasus dugaan korupsi Direktur PT Krakatau Steel di Gedung KPK. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik menunjukan barang bukti uang disaksikan oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat konferensi pers terkait OTT kasus dugaan korupsi Direktur PT Krakatau Steel di Gedung KPK. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Wisnu Kuncoro resmi menjadi tersangka terkait kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa untuk anggaran 2019 di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Wisnu yang merupakan Direktur Riset Teknologi dan Produksi menjadi tersangka bersama 3 orang lainnya. Penetapan tersangka terjadi setelah KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT).
ADVERTISEMENT
Atas kasus ini, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perusahaan bakal memberikan bantuan dan pendampingan hukum kepada Wisnu.
"Sesuai dengan aturan. Kita ada fasilitas-fasilitas yang diberikan tapi tentunya kita tidak bisa melanggar dari yang diatur, apakah ini masih bisa dan sampai batas mana. Pada intinya sesuai dengan aturan yang ada, kita support," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Minggu (24/3).
Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Wisnu Kuncoro mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (23/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Linggaa
Adapun nasib anak buahnya ini, kata Silmy, kemungkinan sudah dinonaktifkan dari jajaran direksi perusahaan. Keputusan nasib Wisnu sendiri sepenuhnya berada di tangan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Saat ini, posisi dan tugas Wisnu diambilalih oleh Silmy dan salah satu direksi KRAS lainnya yaitu Rahmad Hidayat. Rahmad merupakan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) KRAS.
ADVERTISEMENT
Dalam jabatan Wisnu, Silmy mengambil tanggung jawab untuk proyek dan keputusan strategis. Sementara kerja operasional sehari-hari ditangani Rahmad.
"Pasti itu sudah dinonaktifkan karena yang tanda tangan untuk direksi itu bu menteri," kata dia.
Adapun untuk pejabat pengganti Wisnu, Silmy masih membicarakannya dengan Kementerian BUMN. Pencopotan dan pengangkatan Direksi BUMN bakal dilakukan melalui mekanisme yang sudah ada. Perusahaan sendiri tercatat bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 April 2019.
"Untuk penggantian yang sifatnya permanen memang harus melewati RUPS dan yang tak ter-schedule tetap harus dijadwalkan, ada namanya RUPSLB. Saya masih konsultasi dengan deputi dan ibu menteri terkait langkah selanjutnya dan penggantian," tuturnya.
Silmy Karim Percepat Bersih-bersih Krakatau Steel Pasca-OTT KPK
ADVERTISEMENT
Atas kejadian ini, Silmy yang belum lama menjadi orang nomor satu di Krakatau Steel berjanji bakal mempercepat bersih-bersih di lingkungan kerja perusahaan berkode emiten KRAS ini.
Diakuinya, besok dia bakal mengumpulkan jajaran manajemen Krakatau Steel untuk memperbaiki tata kelola di perusahaan atau biasa disebut Good Corporate Governance (GCG). Dia ingin kejadian ini menjadi yang terakhir bagi perusahaan.
"Jadi memang besok saya kumpulkan seluruh jajaran manajemen untuk berkomitmen menegakkan GCG. Dan ini sudah harus yang terakhir," katanya.
Konferensi Pers PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Terkait Kasus OTT Wisnu Kuncoro. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sebagai perusahaan negara, Krakatau Steel mengalami kerugian selama bertahun-tahun. Karena itu, Silmy menegaskan selama ini perusahaan tengah bangkit dan keluar dari situasi tersebut.
Bahkan, sebagai upaya untuk memperbaiki performa perusahaan bagus, Krakatau Steel menyewa konsultan luar negeri Mckinsey sejak dua bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Diakuinya, dengan kejadian yang menjerat Wisnu kemarin mengagetkan banyak pihak. Karenanya, Silmy berkomitmen tidak ada lagi toleransi bagi anak buahnya yang bekerja dengan menyalahi aturan sehingga terjerat kasus hukum. Perusahaan pun akan kooperatif terhadap proses hukum yang sedang berlangsung.
"Saya selaku pimpinan dan rekan kerja, sangat prihatin. Dan tentunya kita tidak ingin terjadi dan cukup kaget. Terus terang BOD sangat baik dan kompak dalam bangun kejayaan KS. Waktunya Krakatau Steel bangkit. Tidak lagi menjadi hal-hal yang kiranya tidak mengenakan seperti kejadian dua hari lalu," jelasnya.