Kredit Macet UMKM Naik Jadi 3,79 Persen di Januari 2019

23 Maret 2019 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah Foto: ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah Foto: ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) secara nasional sebesar 3,79 persen di Januari 2019. Angka ini meningkat bila dibandingkan posisi per Desember 2018 yang tercatat sebesar 3,44 persen.
ADVERTISEMENT
Peningkatan kredit macet di sektor UMKM tersebut sejalan dengan tingginya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di periode yang sama.
Berdasarkan data uang beredar BI, penyaluran kredit UMKM di Januari 2019 tercatat sebesar Rp 953 triliun, tumbuh 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhannya juga meningkat dibandingkan periode Desember 2018 yang hanya 9,9 persen.
Berdasarkan skala usahanya, kredit mikro tumbuh 15,5 persen, kecil tumbuh 10,9 persen, dan menengah tumbuh 9,6 persen di Januari 2019. Angka ini juga meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh masing-masing 14,1 persen, 10,7 persen, dan 7,1 persen.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Ita Rulina mengatakan, pertumbuhan kredit UMKM ini ditopang oleh penyaluran KUR di Januari 2019 yang tercatat sebesar Rp 9,67 triliun dengan total debitur 354.448 (6,95 persen dari target 2019).
ADVERTISEMENT
“Penyaluran KUR sampai Januari 2019 itu Rp 9,67 triliun, dengan risiko (kredit) yang sedikit meningkat,” ujar Ita di Hotel Marriott Yogyakarta, Sabtu (23/3).
Total penyaluran KUR tersebut paling besar dikontribusi oleh Bank BRI yang mencapai Rp 6,51 triliun dengan total debitur 313.827. Disusul oleh Bank Mandiri yang telah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,30 triliun dengan debitur 16.386.
Selanjutnya Bank BNI Rp 1,30 triliun, Bank BTN Rp 2,4 miliar dan Bank Umum Swasta lainnya Rp 130,12 miliar.
Bank Pembangunan Daerah (BPD) menyalurkan KUR di Januari 2019 sebesar Rp 377,11 miliar, perusahaan pembiayaan Rp 27,9 miliar, dan koperasi Rp 117 juta.