Kredit Perbaikan Rumah bagi Pekerja Informal Diluncurkan Tahun Depan

Pekerja mencampur semen di sebuah proyek perumahan di lingkungan Tajur Halang, Jakarta, (16/07). (Foto: REUTERS / Willy Kurniawan)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan program Pembiayaan Mikro Perumahan (PMP) bisa dilakukan tahun depan. PMP merupakan kredit untuk perbaikan rumah milik pekerja informal.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti, menyampaikan PMP hadir untuk memfasilitasi pekerja informal yang selama ini tak bisa mengajukan kredit karena tak berpenghasilan tetap.

“Kredit ini khusus untuk meningkatkan kualitas rumah, pekerja informal. Tahun depan kami targetkan jalan,” ujarnya kepada kumparan, Senin (27/8).

Adapun dalam program ini, besaran plafon maksimal yang diberikan sebesar Rp 50 juta, sementara jangka waktu angsuran maksimal 5 tahun. Dia menyebut, nantinya pekerja informal akan dipermudah dalam mengakses PMP.

Pekerja mencampur semen di sebuah proyek perumahan di lingkungan Tajur Halang, Jakarta, (16/07). (Foto: REUTERS / Willy Kurniawan)

“Program ini suku bunganya tidak seperti subsidi ya, tapi nanti cepat, mudah diakses pekerja informal, tapi waktunya (pengembalian) lebih singkat,” kata Lana.

Saat ini, menurut dia, pihaknya tengah berkonsultasi dengan Bank Dunia untuk mematangkan program PMP. Rencananya, pembiayaan PMP diharapkan tidak berasal dari APBN, melainkan berasal dari dana swasta maupun BUMN.

“Bisa saja program itu tidak pakai APBN, ini masih dalam kajian. Mudah-mudahan kajiannya selesai tahun ini, jadi tahun depan programnya sudah bisa jalan,” bebernya.