Kritik 'Wanita Listrik' ke ESDM soal Proyek EBT Mangkrak Rp 1,17 T

13 Desember 2017 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Kementerian ESDM. (Foto: Fanny Kusumawardhani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kementerian ESDM. (Foto: Fanny Kusumawardhani/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 142 proyek energi baru dan terbarukan (EBT) senilai Rp 1,17 triliun yang dikerjakan Kementerian ESDM mangkrak. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan, banyak pembangkit listrik EBT yang rusak dan terbengkalai setelah dibangun.
ADVERTISEMENT
Tri Mumpuni, perempuan yang mendapat julukan 'wanita listrik' karena menerangi puluhan desa di daerah-daerah terpencil, kesal karena pemerintah seolah tak pernah belajar. Proyek mangkrak sudah kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu dan masih terulang sampai hari ini.
"Itu problem puluhan tahun. Saya sampai bosan kalau membicarakan hal itu," kata Tri usai menghadiri Pertamina Energi Forum 2017 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (13/12).
Wirausahawati sosial yang sukses mengembangkan pembangkit-pembangkit listrik di daerah terpencil ini menambahkan, proyek-proyek EBT yang dijalankan pemerintah tidak berjalan sebagaimana mestinya karena berorientasi pada proyek secara fisik tanpa melibatkan masyarakat lokal.
Harusnya masyarakat setempat diajak ikut terlibat untuk mengoperasikan, merawat, dan mengelola pembangkit listrik EBT yang dibangun pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Wajar kalau mangkrak karena pemerintah itu ketika membangun pendekatannya selalu proyek infrastruktur tanpa menyiapkan masyarakatnya untuk mampu mengelola dan merawat teknologi itu," katanya.
Jika proyek EBT dibuat tanpa mengetahui kebutuhan dan permasalahan masyarakat setempat, tidak melibatkan dan memberdayakan masyarakat lokal, Tri yakin ke depan akan semakin banyak proyek EBT mangkrak. Akhirnya uang rakyat dihabiskan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.
"Jangan sampai datang itu cuma menciptakan suistainable project, tidak susitainable development. Enggak bisa kalau enggak melibatkan masyarakat," tegasnya.