news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kronologi Batalnya Kenaikan Harga BBM Premium versi Rini Soemarno

11 Oktober 2018 16:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Rini Soemarno di IFF 2018 di Hotel Conrad, Bali. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Rini Soemarno di IFF 2018 di Hotel Conrad, Bali. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
ADVERTISEMENT
Kemarin sore, masyarakat dibuat bingung dengan informasi pembatalan kenaikan harga BBM Premium dalam waktu kurang dari satu jam setelah pengumuman kenaikan harga.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan klarifikasi terkait masalah ini. Menurut versinya, pada Rabu pagi (10/10), dia hanya tahu PT Pertamina menaikkan harga Jenis BBM Umum seperti Pertamax Series.
Adapun kenaikan harga Premium yang disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan di Sofitel Hotel, Bali kemarin sore di luar sepengetahuan Rini. Sebab, saat itu Rini tengah berada di Sigi, Palu menengok korban gempa dan tsunami.
"Pagi itu kan baru kenaikan untuk Pertamax Series, itu kan sudah naik, itu kita komunikasikan. Kenaikan ini sudah sangat membantu Pertamina. Nah waktu sore itu memang belum komunikasi karena saya kan di Palu, saya ke Sigi, itu tidak ada komunikasinya, itu memang hilang sama sekali (sinyal handphone)," kata dia saat ditemui di Hotel Inaya, Bali, Kamis (11/10).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Rini mengatakan setelah pergi dari Sigi, dirinya bertolak ke Nusa Dua, Bali. Dia lantas diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkomunukasi dengan Jonan perihal masalah ini.
"Dan memang pembicaraan dengan Pak Jonan, Pak Jonan bilang 'Bu coba kita ini deh karena tadi di pembicaraan ada kenaikan (Premium) Rp 450 (per liter).' Kemudian saya bicara dengan Presiden, Presiden mengatakan betul secara saya (Presiden) review, (kenaikan) ini akan berdampak negatif untuk inflasi dan ganggu untuk daya beli masyarakat yang kecil dan menengah. Sudah saya (Presiden) instruksikan untuk tidak naik," jelas dia.
Rini juga menuturkan bahwa saat di Palu, dia tidak tahu apakah ada pertemuan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Jonan membahas kenaikan harga Premium.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi memastikan rencana kenaikan harga Premium dibatalkan. Ada beberapa alasan Jokowi membatalkan kebijakan yang baru saja diumumkan Jonan.
Premium kosong di SPBU Pertamina (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Premium kosong di SPBU Pertamina (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika, mengatakan Presiden Jokowi selalu menghendaki adanya kecermatan di dalam mengambil keputusan kenaikan harga BBM Premium, termasuk juga menyerap aspirasi publik.
"Dalam soal kebijakan harga BBM, ada tiga poin yang menjadi bahan pertimbangan Presiden. Pertama, Presiden meminta Kementerian ESDM menghitung secara cermat dinamika harga minyak internasional, termasuk neraca migas secara keseluruhan," kata Erani.
Alasan kedua, kata Erani, Presiden Jokowi meminta Kementerian Keuangan menganalisis kondisi fiskal secara keseluruhan agar setiap kebijakan yang dikeluarkan, termasuk harga BBM, tetap dalam koridor menjaga kesehatan fiskal.
"Ketiga, memastikan daya beli masyarakat tetap menjadi prioritas dari setiap kebijakan yang diambil. Demikian pula fundamental ekonomi tetap dijaga agar ekonomi tetap bugar," katanya.
ADVERTISEMENT