Kuasa Hukum: Tumpahan Minyak Bukan Akibat Kelalaian Pertamina

26 April 2018 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuasa Hukum Pertamina, Otto Hasibuan. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa Hukum Pertamina, Otto Hasibuan. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pertama, Dokumen Lingkungan tidak mencantumkan dampak penting alur pelayaran pada pipa. Kedua adalah Dokumen Lingkungan tidak mencantumkan kajian perawatan pipa.
Sedangkan ketiga adalah inspeksi pipa tidak memadai, hanya untuk kepentingan sertifikasi. Temuan keempat adalah tidak memiliki sistem pemantauan otomatis. Kemudian kelima adalah tidak memiliki sistem peringatan dini.
Atas dasar hasil pengawasan tersebut, Kementerian LHK akan menjatuhkan sanksi administrasi pada Pertamina.
Menanggapi hal ini, kuasa hukum Pertamina, Otto Hasibuan, menyatakan bahwa tumpahan minyak bukan akibat kelalaian Pertamina dalam melakukan pemantauan. Menurutnya, patahnya pipa minyak Pertamina merupakan kesalahan kapal yang menurunkan jangkar meski sudah ada larangan.
"Saya minta untuk diselidiki lebih lanjut. Mungkin KLHK belum dapat informasi yang cukup. Jangankan KLHK, saya saja sebelum jadi kuasa hukum Pertamina pikirnya bocor dan kelalaian Pertamina. Tapi ternyata setelah saya lihat, ternyata (pipa) patah," kata Otto dalam konferensi pers di Penang Bistro, Jakarta, Kamis (26/4).
ADVERTISEMENT
Ia mengklaim bahwa tumpahan minyak ditangani Pertamina dengan cepat dan tanggap, meski kebocoran pipa baru terdeteksi setelah 7 jam dan terjadi kebakaran.
"Jadi kalau dibilang kita tidak cepat tangani, tidak tepat. Apalagi fakta yang kita temui, saya wawancara di sana, mereka mengatakan setelah menemukan ada minyak, langsung mereka lakukan test lab. Lalu menyuruh orang ahli cepat cari apa yang terjadi (panggil tim ahli). Ditemukan (pipa) patah," ujarnya.
"Ini kan waktunya cepat sekali kan. Habis kebakaran, langsung ditutup pipanya. Jadi sulit dilakukan tindakan preventif yang cepat. Cuma kalau subjektif cepat atau tidak kan tinggi," tutupnya.