news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kuasai Blok Rokan, Impor Minyak Pertamina Turun Rp 56 T per Tahun

1 Agustus 2018 12:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengeboran minyak lapangan Jatiasri-9 (Foto: Antara/Dedhez Anggara)
zoom-in-whitePerbesar
Pengeboran minyak lapangan Jatiasri-9 (Foto: Antara/Dedhez Anggara)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menyambut baik keputusan pemerintah yang mempercayakan pengelolaan Blok Rokan pasca 2021. Keputusan tersebut disampaikan Kementerian ESDM pada Selasa (31/7).
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan kepercayaan yang diberikan kepada Pertamina untuk mengelola blok dengan produksi minyak lebih dari 200 ribu barel per hari tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah.
Nicke mengatakan, Blok Rokan akan memberi peningkatan signifikan pada produksi hulu Pertamina. Impor minyak Pertamina bisa berkurang hingga USD 4 miliar atau Rp 56 triliun (kurs Rp 14.000) per tahun.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Pemerintah Republik Indonesia serta stakeholders lainnya yang telah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina. Kami yakin mampu bersaing dengan kontraktor kontrak kerjasama lainnya. Dan sesuai proposal yang telah kami sampaikan kepada pemerintah, dengan mengelola Blok Rokan akan meningkatkan produksi hulu Pertamina yang akan mengurangi impor minyak, sehingga bisa menghemat devisa sekitar USD 4 miliar per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang,” jelas Nicke dalam keterangan tertulis, Rabu (1/8).
ADVERTISEMENT
Dirut pertamina Nicke widyawati  (Foto: Dok, Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut pertamina Nicke widyawati (Foto: Dok, Istimewa)
Karakteristik minyak di Blok Rokan, Nicke menambahkan, sesuai dengan konfigurasi kilang nasional, dapat diolah di dalam negeri yakni di Kilang Balongan, Dumai, Plaju dan Balikpapan, dan lainnya.
Guna mempertahankan produksi, Pertamina dalam proposal juga menyampaikan akan memanfaatkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang juga telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina, seperti di Rantau, Jirak, Tanjung yang dikelola Pertamina EP, termasuk penerapan steamflood yang juga sudah dilakukan dan berhasil di lapangan PHE Siak.
"Kami menilai pemerintah mempertimbangakan keputusan ini dengan matang, dalam rangka ketahanan energi nasional, penghematan devisa, dan potensi peningkatan dividen bagi negara. Dengan kepercayaan ini, kami akan mengoptimalkan sumber daya anak bangsa yang telah berpengalaman mengelola blok migas sebelumnya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT