Kunjungan Turis Asing ke Bali Turun 40 Ribu Orang pada April 2019

13 Juni 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turis asing yang berselancar sambil menggunakan kebaya Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Turis asing yang berselancar sambil menggunakan kebaya Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Bali pada April 2019 melalui bandara dan pelabuhan menurun sebanyak 7,83 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018. Pemerintah Provinsi Bali dinilai perlu waspada atas menurunnya jumlah wisman ini.
ADVERTISEMENT
"Jumlah wisatawan wisman yang datang ke Bali pada April 2019 tercatat mencapai 476.327 kunjungan. Sedangkan, pada April 2018 lalu berjumlah 516.777 kunjungan. Jika dibandingkan dengan April 2018 lalu jumlah kunjungan mengalami penurunan sedalam 7,83 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho di Kantor BPS Bali, Jalan Raya Puputan, Denpasar, Kamis (13/6).
Sementara itu, jumlah wisman April 2018 mencapai 516.780 orang, Sedangkan April 2019 mencapai 476.330 orang. Turun sebanyak 40.450 orang.
Adi membeberkan alasan Pemprov Bali mesti waspada. Sebab, biasanya, musim high season atau liburan wiswan di Bali akan dimulai pada April. High season akan berlangsung hingga Oktober.
"Sampai dengan bulan April, biasanya wisata di Bali mulai naik dalam siklus tahunan, puncaknya di Juli, tapi suasana pariwisata di Bali masih baik sampai September, Oktober, habis itu baru low season ke November, Desember, Januari, Februari rata-rata sampai Maret," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Biasanya, jumlah wisatawan asing di April terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah rekor baru. Misalnya, April 2016 jumlah wisman mencapai 380.380 orang, meningkat di April tahun 2017 menjadi 477.460 orang, dan meningkat lagi di April 2018 menjadi 516.780 orang. Tapi, di april 2019 menurun menjadi 476.330.
"Tiga tahun terakhir sampai tahun 2018, biasanya April yang terakhir itu di atasnya April sebelumnya, itu mulai dari 2016, 2017 dan 2018, ada rekor baru. Tapi, April 2019 ini tidak tercapai rekor, dia di bawah April lama," imbuh Adi.
Fenomena turunnya jumlah wisman inilah yang dinilai perlu diwaspadai. Meski tak sampai 50 persen, penurunan ini bisa berdampak pada perekonomian Bali. Apalagi, sumbangan pendapatan ekonomi Bali 40 persen berasal dari sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Segera saya yang mengamati angka-angka ini, perlu mengingatkan barangkali pada pelaku pengawal pariwisata di Bali, jangan-jangan bali sedang menghadapi situasi yang berbeda dari tiga tahun lalu," jelasnya.
Adi menduga ada dua opsi turunnya jumlah wisman ini. Pertama, wisman mulai bosan dengan sarana dan fasilitas pariwisata di Bali. Kedua, berjalannya program 10 Bali Baru di daerah lain, sehingga kunjungan wisman beralih ke daerah-daerah tersebut. Namun, Adi menegaskan, perlu dikaji lebih jauh. Sebab, ia hanya menduga.
Kepala BPS Bali, Adi Nugroho. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
"Dua-duanya menurut saya perlu diidentifikasi dengan baik supaya upaya-upaya memulihkan tren itu bisa dicarikan jalan," kata dia.
"Untuk Bali, saya memandang jangan terlalu lama dibiarkan, karena kalau tidak terindentifikasi ternyata sedang ada gelombang tertentu, jangan-jangan kita ke depan tidak bisa berharap pulih dengan sendirinya. Mengapa tak bisa disepelekan karena sumbangan ekonomi di Bali itu berkisar 50 persen berasal dari Pariwisata," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut kebangsaannya, wisman yang paling banyak datang ke Bali pada bulan April 2019 merupakan wisman dengan kebangsaan China (19,78 persen), Australia (18,95 persen), India (5,34 persen), Inggris (5,14 persen), dan Amerika Serikat (4,65 persen).
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan April 2019 tercatat mencapai 60,33 persen, naik 4,90 poin dibandingkan bulan sebelumnya dan tercatat menurun sedalam -3,20 poin dibandingkan dengan bulan April 2018. Rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Bali bulan April 2019 tercatat mencapai 2,77 hari, turun 0,13 poin dibandingkan bulan Maret 2019 dan menurun 0,21 poin dibandingkan bulan April 2018.