news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kurangi Antrean Sawit Masuk Pabrik, Astra Agro Benahi Sistem Digital

16 Februari 2019 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitsubishi Colt Diesel jadi andalan di perkebunan sawit  Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi Colt Diesel jadi andalan di perkebunan sawit Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tahun ini mengembangkan sistem informasi digital mereka yang digunakan di internal. Dalam sistem itu, ada 3 aplikasi yang dibuat perusahaan.
ADVERTISEMENT
Ketiga aplikasi itu adalah Aplikasi Mandor Astra Agro (AMANDA). Sistem ini didesain untuk menjawab tantangan pelaksanaan kegiatan operasional yang sesuai standar Astra Agro.
Kedua, aplikasi mill excellent indicator (MELLI) dikembangkan untuk menjawab kebutuhan data yang cepat dan akurat di Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Kecepatan dan keakuratan data menjadi signifikan bagi manajemen untuk melakukan analisa dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat pada setia permasalahan di PKS.
Terakhir, Astra Agro juga mengembangkan aplikasi daily indicator of Astra Agro (DINDA) yang berfokus pada pengembangan model sistem yang mendukung konsep Operational Excelent.
Presiden Direktur PT Astra, Agro Lestari Santosa di Bandung, Jawa Barat. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Presiden Direktur AALI Santosa mengatakan, ketiga aplikasi itu dibuat untuk membenahi alur aktivitas pabrik agar terintegrasi dengan teknologi mutakhir. Salah satunya untuk mengurangi antrean Tandan Buah Segar (TBS) yang dijual masyarakat ke pabrik.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini kita makin giatkan kemitraan dalam konteks membantu kita sendiri, optimalisasi kapasitas kita sendiri sehingga bisa menyerap buah masyarakat. Ini yang kita benahi, produktivitas kita juga lebih efisien (kurangi antrean)," kata dia dalam diskusi media di Badung, Jawa Barat, Sabtu (16/2).
Kata dia, tahun lalu memang cukup banyak persoalan antrean TBS dari masyarakat saat mau masuk pabrik. Bahkan saat masuki panen puncak, ada truk yang membawa TBS antre hingga 2 malam. Antrean panjang ini, kata dia, membuat kualitas buah di lapangan jadi jelek.
Selain untuk mengurangi antrean, aplikasi-aplikasi tersebut juga bisa dengan realtime melaporkan kondisi di lapangan. Dengan begitu, tim akan menindaklanjutinya dengan cepat.
Buruh memanen kelapa sawit di Desa Sukasirna, Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Diakui Santosa, proses improvisasi digital ini sudah selesai. Perusahaan tinggal mensosialisasikannya ke para pekerja dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Hari ini terakhir raker ke kepala pabrik. Jadi kalau ke pabrik kita di Pulogadung ada control center. Setiap pabrik kita kontrol, harapannya bisa kurangi antrean buah masyarakat yang masuk ke pabrik sehingga di sini petani ada efisiensi waktu," jelas dia.
Bagi pria yang sudah bekerja puluhan tahun di Astra Group, dengan adanya sistem informasi digital ini bisa menarik minat anak muda yang ingin bekerja di perkebunan sawit. Berdasarkan pengamatannya, perusahaan mesti menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi agar industri ini tetap menarik.
"Saya mulai amati untuk tenaga kerja modern enggan gabung di kebun. Sawit sejak masa kolonialisme sampai saat ini enggak banyak berubah. Nah kita lagi banyak bikin perubahan teknologi. Kalau enggak, ini industri sudah 100 tahun pabrik sawit ya gini-gini saja," tuturnya.
ADVERTISEMENT