Kurs Rupiah Bisa Jatuh ke Rp 14.700 Bila Demo di Jakarta Terus Memanas

22 Mei 2019 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS siang ini kembali melemah. Rupiah berada di atas level Rp 14.500 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data perdagangan Reuters pukul 12.00 WIB, kurs mata uang Garuda berada di level Rp 14.510 per dolar AS, melemah dibandingkan pembukaan pagi tadi di level Rp 14.465 per dolar AS.
Ekonom Asian Development Bank Institute (ADBI) Eric Sugandi mengatakan, pelemahan rupiah kali ini lebih disebabkan faktor domestik dibandingkan eksternal.
Adapun dini hari tadi, aksi demonstrasi di Bawaslu berlangsung ricuh. Bahkan kericuhan tersebut menjalar hingga ke pusat Jakarta lainnya.
"Untuk hari ini lebih karen faktor politik domestik. Ada outflows juga dari pasar obligasi dan bursa saham," kata Eric kepada kumparan, Rabu (22/5).
Suasana unjuk rasa di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Padahal sejak pekan lalu, pelemahan rupiah lebih dipengaruhi oleh sentimen global, yakni memanasnya perang dagang AS-China.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir bulan ini, Eric memproyeksi rupiah akan terus berfluktuasi dan cenderung tertekan. Bahkan dia memperkirakan rupiah bisa berada di level Rp 14.700 per dolar AS.
"Sampai akhir bulan ini rupiah masih fluktuatif dan cenderung tertekan, pergerakannya saya perkirakan di kisaran Rp 14.300-14.700," katanya.
Namun demikian pihaknya meyakini bank sentral akan terus tetap berada di pasar untuk memastikan nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya.
"BI akan tetap intervensi pasar valas (sell USD) jaga agar volatilitas rupiah tidak terlalu besar," tambahnya.