Laba Bersih BCA Capai Rp 18,5 Triliun di Kuartal III 2018

25 Oktober 2018 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan kinerja BCA kuartal III 2018. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paparan kinerja BCA kuartal III 2018. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan para entitas anak usaha melaporkan kinerja keuangan selama kuartal III 2018 cukup positif. Pada periode tersebut laba bersih meningkat 9,9 persen menjadi Rp 18,5 triliun dari Rp 16,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pendapatan operasional BCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 10,1 persen menjadi Rp 45,9 triliun pada kuartal III 2018 dari Rp 41,7 triliun pada periode yang sama tahun 2017.
"BCA secara konsisten menerapkan praktik kehati-hatian dan mencermati kondisi perekonomian guna menjaga keberlangsungan kinerja bisnisnya," kata Wakil Presiden Direktur BCA, Eugine K Galbraith, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (25/10).
Dia mengaku optimistis terhadap dinamika perkembangan ekonomi Indonesia yang akan terus berlanjut, meskipun saat ini sedang dihadapkan pada perubahan kondisi global.
Eugine menjelaskan, manajemen resiko yang prudent menjadi bagian penting dalam mempertahankan pertumbuhan laba yang positif. Pada akhir September 2018, portofolio kredit perbankan mencapai Rp 516 triliun, naik 17,3 persen year on year (yoy) serta dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 11,4 persen (yoy) menjadi Rp 477 triliun.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ATM Bank BCA. (Foto: AFP/Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ATM Bank BCA. (Foto: AFP/Adek Berry)
Perseroan juga mencatat pertumbuhan kredit usaha yang lebih tinggi, baik pada kredit investasi maupun modal kerja. Kredit korporasi meningkat 23,3 persen (yoy) menjadi Rp 199,2 triliun, terutama berasal dari sektor jasa keuangan, telekomunikasi, serta minyak dan hewan nabati.
Sementara kredit komersial dan UKM tumbuh 17,6 persen menjadi Rp 176,4 triliun dan kredit konsumer tercatat sebesar Rp 139,9 triliun, meningkat 9 persen (yoy).
Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 9,4 persen (yoy) menjadi Rp 86,3 triliun. Kredit kendaraan bermotor dan kartu kredit masing-masing meningkat 7,7 persen (yoy) menjadi Rp 41,5 triliun dan 10,9 persen (yoy) menjadi Rp 12,1 triliun.
Pada akhir September 2018, rasio kredit bermasalah alias NPL perbankan berada pada level 1,4 persen. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah sebesar 187 persen.
ADVERTISEMENT
"BCA mempertahankan posisi likuiditas dan permodalan yang sehat. Rasio kredit terhadap pendanaan sebesar 80,9 persen dan rasio kecukupan modal atau CAR mencapai 23,2 persen," jelasnya.