Laba Jamkrindo di 2018 Lampaui Target

5 Maret 2019 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan tahunan Jamkrindo tahun 2018, di Gedung Jamkrindo, Jakarta, Selasa (5/3). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paparan tahunan Jamkrindo tahun 2018, di Gedung Jamkrindo, Jakarta, Selasa (5/3). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Perum Jamkrindo (Persero) mencatatkan laba sebelum pajak Rp 508,3 miliar dan setelah pajak Rp 397,543 miliar sepanjang tahun 2018. Sementara volume penjaminan tercatat senilai Rp 174,74 triliun.
ADVERTISEMENT
Laba yang dicetak Jamkrindo melampaui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018 dengan laba sebelum pajak sebesar Rp 343 miliar dengan volume penjaminan sebesar Rp 156,6 triliun. Laba yang didapat berasal dari penjamin program sebanyak 45 persen dan 55 persen non-program.
Direktur Utama Perum Jamkrindo, Randi Anto, mengungkapkan sektor UMKM dan koperasi masih menjadi andalan Jamkrindo.
“Pada tahun 2018, kami telah melakukan penjaminan untuk Nindya Karya, Istaka Karya, PFN, Primissima dan Indusri Sandang Nusantara. Harapannya tahun 2019 bisa lebih agresif lagi, namun tetap fokus utama kami untuk melayani UMKM dan Koperasi,” ungkap Randi di Gedung Jamkrindo, Jakarta, Selasa (5/3).
Paparan tahunan Jamkrindo tahun 2018, di Gedung Jamkrindo, Jakarta, Selasa (5/3). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Pihaknya mengaku terus berupaya menjaga keberlanjutan bisnis dengan berfokus meningkatkan pertumbuhan dalam rangka mengoptimalkan kapasitas secara efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kata dia, Jamkrindo juga akan menciptakan captive market penjaminan melalui peran perusahaan sebagai supplier database UMKM potensial yang layak kredit dan layak jamin kepada mitra Penerima Jaminan.
Selain itu ada beberapa strategi lain yang sudah disiapkan. Misalnya, penguatan kompetensi SDM, otomasi proses bisnis, memperluas sinergi bisnis, hingga implementasi inovasi terbaru dalam bidang penjaminan dengan marketplace guarantee.
“Jika kami dahulu model bisnisnya selalu follow the bank, tapi sekarang sudah berubah signifikan. Kami bisa sejajar, ” pungkas Randi.