Perusahaan Bir Milik Pemprov DKI Untung Rp 279,745 Miliar, Naik 10,25%

10 April 2018 12:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk dari PT. Delta Djakarta (Foto: deltajkt.thinkrooms.com)
zoom-in-whitePerbesar
Produk dari PT. Delta Djakarta (Foto: deltajkt.thinkrooms.com)
ADVERTISEMENT
Produsen Anker Bir, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) mengantongi laba bersih sebesar Rp 279,745 miliar di sepanjang tahun 2017. Angka ini naik 10,25% dibandingkan tahun 2016 yang hanya Rp 253,725 miliar. Laba per saham juga naik dari Rp 317 menjadi Rp 349.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/4), naiknya laba perseroan ditopang kenaikan angka penjualan. Di sepanjang tahun 2017, penjualan perseroan tercatat Rp 777,308 miliar atau naik tipis 0,30% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 774,968 miliar.
Beban pokok penjualan berhasil ditekan menjadi Rp 203,036 miliar di tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 234,086 miliar, sehingga laba kotor naik dari Rp 540,881 miliar menjadi Rp 574,271 miliar.
RUPS PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
RUPS PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Perusahaan bir yang sebagian besar sahamnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta ini mencatat total aset di sepanjang 2017 sebesar Rp 1,340 triliun, naik dari posisi di tahun 2016 sebesar Rp 1,197 triliun.
Sementara total liabilitas tercatat naik dari Rp 185,422 miliar menjadi Rp 196,197 miliar. Total ekuitas juga naik menjadi Rp 1,144 triliun di 2017 dari sebelumnya sebesar Rp 1,012 triliun.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta memiliki 186.846.000 juta saham atau setara 23,4% saham di Delta Djakarta. Selain dipegang Pemprov DKI, porsi saham lainnya di perusahaan produsen bir yang sudah berdiri sejak zaman Belanda itu dipegang San Miguel Malaysia sebanyak 58,3% dan masyarakat 18,3%. Kepemilikan saham Pemprov DKI serta entitas lainnya di perusahaan berkode saham DLTA itu, baru terjadi pada 1970-an jauh setelah perusahaan berdiri pada 1933.