Laba Ramayana Turun Jadi Rp 406,6 Miliar di Sepanjang 2017
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sekretaris Perusahaan Ramayana, Setyadi Surya, mengklaim meskipun tahun 2017 mengalami penurunan, angka tersebut masih jauh lebih baik dibandingkan penurunan laba di 2015 turun 5,5% atau hanya membukukan laba bersih Rp 336 miliar.
"Memang laba bersih mengalami penurunan. Adanya penurunan laba ini karena perusahaan juga telah menutup 16 departement yang rugi sehingga menekan biaya operasional," kata Setyadi saat melakukan konferensi pers di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Rabu (28/3).
Menurut Setyadi, penutupan 16 department yang dianggap kurang menguntungkan merupakan langkah yang tepat. Sebab, selama ini dengan beroperasinya departement tersebut telah menggerus biaya penjualan hingga Rp 29,9 miliar.
"Departement di sini yang ditutup itu supermarket. Saat ini pertumbuhan untuk supermarket masih negatif. Karena tingginya tingkat persaingan, kan ada mini market, lalu pemerintah juga telah memberi kesempatan UKM tumbuh dan adanya online," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setyadi mengatakan, saat ini pihaknya akan lebih fokus untuk mengembangkan bisnis department store dibandingkan bisnis supermarket. Untuk mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan akan mengembangkan toko dengan konsep lifestyle.
"Tahun ini kami tetap optimistis untuk proyeksi department store targetkan tumbuh 10%," jelasnya.