Laba Semen Baturaja Anjlok 48 Persen Jadi Rp 76 Miliar di 2018

16 Mei 2019 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vice President, Corsec Basthony Santri saat ditemui di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (16/5). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Vice President, Corsec Basthony Santri saat ditemui di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (16/5). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mencatatkan laba Rp 76,07 miliar atau anjlok 48,12 persen di sepanjang 2018, dibandingkan periode yang sama pada 2017 yaitu sebesar Rp 146,64 miliar. Laba pada tahun lalu tergerus sebab perseroan harus membayar biaya bunga kredit investasi dan bunga pinjaman MTN untuk pembangunan pabrik Baturaja II.
ADVERTISEMENT
Walaupun perolehan laba merosot, namun pendapatan perseroan tumbuh 28,38 persen menjadi Rp 1,99 triliun, dibandingkan 2017 sebesar Rp 1,55 triliun. Pendapatan yang meningkat didorong oleh volume penjualan sepanjang 2018 yang mencapai 2,17 juta ton. Pencapaian itu tumbuh 24 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,76 juta ton.
“Pertumbuhan didominasi semen curah dengan peningkatan sebesar 10,7 persen, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur terutama proyek jalan tol," ungkap Vice President Corsec Basthony Santri di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (16/5).
Hal ini menurut Basthony merupakan sebuah prestasi bagi perseroan mengingat kondisi industri yang tengah oversupply. Bahkan pertumbuhan demand nasional juga tercatat masih rendah yaitu sebesar 5,2 persen.
Ilustrasi pabrik semen. Foto: Pixabay/photochur
SMBR mampu menunjukkan kinerja penjualan yang positif dengan berhasil melampaui pertumbuhan demand di seluruh wilayah pemasaran perseroan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Basthony, berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI), total pertumbuhan permintaan semen untuk wilayah Sumatera Selatan pada 2018 mencapai 9,4 persen. Selain tetap mendominasi di Sumatera Selatan dan Lampung, penjualan di Jambi juga meningkat sebesar 47 persen.
Selain itu, market share di Bangka Belitung juga telah mencapai 5 persen sejak perseroan melakukan ekspansi pada November 2017.
“Dengan peningkatan volume penjualan tersebut, kinerja pendapatan perseroan juga berhasil ditingkatkan sebesar 29 persen. Begitu pula dengan laba kotor sebesar Rp 707 miliar atau naik 49 persen dibanding tahun lalu,” tandasnya.