Laku Rp 4 Triliun, Surat Utang SBR005 Paling Banyak Dibeli PNS

29 Januari 2019 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana diskusi saat launching SBR005, (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana diskusi saat launching SBR005, (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menetapkan hasil penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 sebesar Rp 4 triliun. SBR005 ini telah menjangkau sebanyak 16.966 investor di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Minat investasi investor ritel atas SBR005 juga sangat besar, karena hasil pembelian yang mencapai Rp 4,006 triliun tersebut merupakan dua kali lipat dari target indikatif sebesar Rp 2 triliun.
Berdasarkan keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (29/1), sebanyak 12.961 investor dari total 16.966 investor tersebut merupakan investor baru.
Generasi milenial lahir pada 1980-2000 atau berusia 19-39 tahun mendominasi jumlah investor dari SBR005, yakni mencapai 50,61 persen. Diikuti generasi X yang lahir pada 1965-1979 atau berusia 40-54 tahun sebesar 27,56 persen.
Namun, volume pemesanan terbesar sebanyak 42,57 persen atau Rp 1,71 triliun berasal dari kelompok baby boomers lahir pada 1946-1964 atau berusia 55-73 tahun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar berasal dari pegawai negeri sebesar 37,59 persen, diikuti kelompok wiraswata 18,85 persen, dan PNS/TNI/Polri 10,4 persen.
Meski demikian, volume pemesanan terbesar sebanyak 37,75 persen berasal dari kelompok wiraswasta, disusul 25,89 persen dari pegawai swasta, dan 13,32 persen dari ibu rumah tangga.
Nominal terbesar pemesanan obligasi ritel ini berasal dari Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta sebesar 45,34 persen, diikuti DKI Jakarta 44,15 persen, serta Indonesia Bagian Tengah dan Timur 10,51 persen.
Penerbitan SBR005 juga telah menjangkau 34 provinsi di seluruh Indonesia, lebih baik dari SBR004 yang menjangkau 33 provinsi, karena minus provinsi Sulawesi Barat.
Kementrian Keuangan launching SBR005 (10/1). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kementrian Keuangan launching SBR005 (10/1). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Jumlah pemesanan terbesar berada pada kisaran Rp 1 juta sampai Rp 100 juta yaitu mencapai 67,15 persen, dengan rata-rata pemesanan per investor mencapai Rp 236,12 juta.
ADVERTISEMENT
Tingkat keritelan obligasi SBR005 berdasarkan rata-rata volume pemesanan sebesar Rp 236,12 juta, lebih tinggi dari penerbitan SBR003 sebesar Rp 252,3 juta dan SBR004 sebesar Rp 337,9 juta.
Mitra distribusi dari kelompok Fintech telah menjangkau sebanyak 21,63 persen investor dengan volume mencapai 2,42 persen, lebih tinggi dari penerbitan SBR004 masing-masing sebesar 13,3 persen dan 1,8 persen.
Penerbitan SBR005 merupakan instrumen keempat yang ditawarkan kepada masyarakat melalui sistem e-SBN (online) setelah penjualan SBR003, SBR004, dan ST002.
Menurut rencana, setelah penerbitan SBR005, pemerintah akan menawarkan sembilan seri SBN ritel lainnya pada 2019 yaitu ST003, SR0011, SBR006, ST004, SBR007, ST005, SBR008, ORI016, dan ST006.
Rencana penerbitan SBN retail online setiap bulan ini merupakan upaya pendalaman pasar dalam negeri agar masyarakat memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan di Indonesia melalui penerbitan surat utang atau obligasi.
ADVERTISEMENT