Langkah Buwas Memangkas Impor Kedelai

6 Maret 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perum Bulog Budi Waseso di peresmian gudang penampungan kedelai di komplek pergudangan di Banjar Kemantren di Subdivre Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (6/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perum Bulog Budi Waseso di peresmian gudang penampungan kedelai di komplek pergudangan di Banjar Kemantren di Subdivre Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (6/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Perum Bulog Budi Waseso meresmikan gudang penampungan kedelai di kompleks pergudangan di Banjar Kemantren di Subdivre Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (6/3). Ini adalah gudang kedelai pertama Bulog di Jatim.
ADVERTISEMENT
Buwas, sapaan Budi Waseso, mengatakan bahwa gudang ini memiliki kapasitas 3.500 ton dengan panjang 54 meter dan lebar 30 meter. Gudang ini bakal digunakan untuk menyimpan kedelai dari petani di seluruh Jawa Timur, seperti Kabupaten Banyuwangi, Sampang, dan Lamongan.
"Berarti kita bisa menyerap sejumlah itu. Nanti dengan sendirinya kalau kita serap, petani ada harapan atau kepastian bahwa hasil panennya itu laku, ada yang beli dengan harga yang baik tentunya. Maka kita bangun ini dalam tujuan untuk itu, sehingga tidak didominasi dengan kedelai impor," kata Buwas.
Menurut Buwas, dengan adanya gudang kedelai ini maka ketergantungan terhadap impor kedelai dapat dikurangi. Selain itu, berdampak pula dalam meningkatkan produksi kedelai lokal.
"Ya kan sekarang perajin tempe, tahu, itu kan kedelainya impor. Bagaimana pun kalau impor berarti kan kita mematikan petani kedelainya. Petani-petani (nanti) udah enggak semangat lagi untuk bertani kedelai ini, salah satu untuk upaya bagaimana kita meningkatkan semangat petani untuk menanam kedelai," jelasnya.
Peresmian gudang penampungan kedelai di komplek pergudangan di Banjar Kemantren, Subdivre Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (6/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Buwas berharap dapat menyerap hasil panen kedelai di seluruh Jatim semaksimal mungkin. Pasalnya, hasil panen kedelai tidak bisa disimpan sembarangan, notabene bakal berakhir dengan rusaknya kedelai.
ADVERTISEMENT
"Kita akan berharap dengan adanya gudang ini berarti pula berhasil menyerap pertanian tentang kedelai dari seluruh Jawa Timur, yang memproduksi kedelai dengan kita bisa menyerap kita karena kita punya tempat," terangnya.
"Sebelumnya kan kita enggak punya tempat, kita nyerap mau kita simpan dimana? Kalau kita simpan di kalau ditaruh di gudang beras, kedelai itu akan rusak maka kita bangun sekarang," imbuhnya.
Gudang kedelai ini dana pembangunannya berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN), mulai dibangun pada akhir tahun 2017 lalu. Total PNM yang diterima Bulog sebesar Rp 2 triliun untuk pengerjaan infrastruktur dan fasilitas Bulog seluruh Indonesia.