Laptop Impor Asal China Banjiri Indonesia

15 Maret 2019 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laptop import. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laptop import. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat barang impor asal China, yakni laptop, membanjiri Indonesia sepanjang 2019. Bahkan porsi impor laptop China di Tanah Air ini melebihi negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BPS, Jumat (15/3), laptop impor asal China selama Februari 2019 mencapai 471,2 ton atau senilai USD 65,5 juta. Meski demikian, angka ini menurun jika dibandingkan bulan sebelunya yang mencapai 584,9 ton atau senilai USD 77 juta.
Secara kumulatif sejak Januari hingga Februari 2019, impor laptop asal China mencapai 1.056 ton atau USD 142,6 juta. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan laptop impor asal AS yang mencapai 249 kg atau senilai USD 40.674.
Secara detail, impor laptop asal AS di Februari 2019 mencapai 165 kg atau USD 25.620, meningkat dibandingkan dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 84 kg atau USD 15.054.
Sementara laptop impor asal Taiwan selama Februari 2019 mencapai 35 kg atau USD 13.921, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 43 kg atau USD 13.842.
Konferensi Pers Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Neraca Perdagangan Februari 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Sedangkan laptop impor asal Jerman selama bulan lalu mencapai 18 kg atau USD 6.119, jauh menurun dibandingkan Januari 2019 yang mencapai 103 kg atau USD 11.322.
ADVERTISEMENT
Laptop asal Thailand selama Februari 2019 mencapai 12 kg atau USD 4.186, periode ini merupakan pertama kalinya Indonesia mengimpor laptop dari Thailand.
BPS mencatat, impor barang modal selama Februari 2019 sebesar USD 2,19 miliar, turun 7,09 persen secara bulanan (mtm) dan turun 0,8 persen secara tahunan (yoy).
Penurunan impor barang modal tersebut merupakan yang terkecil bila dibandingkan impor barang konsumsi yang turun hingga 26,94 persen (yoy) ataupun impor bahan baku yang turun 15,04 persen (yoy).