Lemari Es Berlabel Halal Made In Karawang

SHARP Luncurkan Lemari Es Bersertifikasi Halal (Foto: Twitter@Stakof)

Produsen perlengkapan elektronik SHARP membuat terobosan baru dengan melabeli sertifikat halal untuk produk lemari es maupun stand freezer yang diproduksi dari pabriknya di Karawang, Jawa Barat. Product Strategy Assistant Manager PT SHARP Electronics Indonesia Afka Adhitya mengungkapkan bahwa tujuan SHARP mencantumkan label halal pada produk lemari es dan freezer adalah karena masyarakat Indonesia sangat peduli pada halal atau tidaknya suatu produk sebelum dipakai.

"Kami itu awalnya terinspirasi dari tokoh-tokoh agama yang ada di Bandung untuk mengajak ibadah atau salat bersama. Dari situ kami sadar kalau masyarakat Indonesia ini sangat aware terhadap sesuatu yang berbau halal. Makanya, kami memutuskan untuk memberi sertifikasi halal," ungkap Afka saat temu media di SHARP Office Karawang, Karawang, Jawa Barat, Rabu (9/5).

Afka menjelaskan sekitar 90 ribu hingga 100 ribu unit lemari es yang diproduksi oleh Pabrik PT SHARP Electronics Indonesia sudah diberi label halal. Pasca diberi label halal, Afka mengatakan bahwa respons masyarakat di beberapa gerai penjualan elektronik Sharp cukup baik.

Kantor pusat Sharp di Osaka, Jepang. (Foto: Sharp)

"Kami masih berusaha untuk melakukan pengenalan dan penanaman arti yang benar kepada masyarakat tentang label halal. Tapi sejauh ini dari yang kami tanyakan semua respons masyarakat sangat bagus," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Standar Jaminan Mutu LPPOM MUI Muslich menambahkan sebenarnya label halal pada barang elektronik hukumnya tidak wajib tapi memang bisa diberikan. Ketentuan tersebut sudah diatur dalam Undang Undang Nomor 33 Tahun 2014.

Muslich pun menjelaskan bahwa penilaian halal pada lemari es diukur dari tiga aspek, yaitu material produksi, proses produksi, dan alat produksi. PT Sharp Electronics Indonesia bekerja sama dengan MUI membentuk tim yang bertugas untuk melakukan pengecekan dan penilaian hingga sertifikasi halal dikeluarkan.

"Kami membentuk tim yang kami sebut tim halal. Di dalam tim tersebut ada beberapa orang kami di bagian teknisi dan produksi untuk menjelaskan terkait material dan proses produksi yang kami gunakan. Karena kan, dalam proses pembuatan plastik saja, termyata ada satu bahan yang diambil dari protein hewani. Karena itu, kami pastikan semua halal," timpal Muslich.