news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Libur Lebaran, Beban Puncak Listrik di Jawa-Bali Diprediksi Turun 30%

25 Mei 2018 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja beraktivitas di gardu listrik. (Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja beraktivitas di gardu listrik. (Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memprediksi beban puncak listrik selama libur Lebaran 2018 di Jawa Bali berkurang sekitar 30%. Sedangkan se-Indonesia, beban puncak listrik akan berkurang sekitar 20%.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa beban puncak listrik selama libur Lebaran 2018 berkurang karena industri yang pada hari biasa mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi.
“Selama nanti jelang Idul Fitri, tanggal 8-20 Juni 2018 insyaallah semua kantor akan tutup, pabrik tutup,” ujar Ifan, sapaan akrabnya saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Jumat (25/5).
Ilustrasi jaringan transmisi listrik (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jaringan transmisi listrik (Foto: Dok. PLN)
Saat libur Lebaran 2018, Ifan yang juga Ketua Tim Posko Nasional ESDM mengaku akan memantau pasokan listrik ke daerah terpencil. Dia tak ingin wilayah yang betul-betul membutuhkan listrik malah kekurangan pasokan.
“Yang perlu dipantau tempat terpencil, jangan sampai masyarakat desa yang Lebaran enggak hidup listriknya. Kita pastikan distribusi dari PLN,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Manajer Perencanaan PLN, Suroso Iskandar menyampaikan, pihaknya selama libur Lebaran 2018 akan melakukan pengamanan penyediaan listrik, salah satunya dengan tidak melakukan pemeliharaan jaringan.
“Kita tidak melakukan pemeliharaan atau pengerjaan yang dapat mengganggu pasokan listrik H-15 sampai H+13, kecuali perbaikan yang disebabkan gangguan,” tegasnya.