Libur Lebaran, PLN Berpotensi Kehilangan Pendapatan hingga Rp 10 T

6 Juni 2018 21:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung PLN (Foto: wikimapia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PLN (Foto: wikimapia.org)
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) memprediksi akan kehilangan pendapatan selama libur Lebaran 2018. Direktur Regional Bisnis PLN Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Djoko R. Abumanan mengungkapkan, potensi hilangnya pendapatan PLN mencapai Rp 10 triliun.
ADVERTISEMENT
“Iya, sekitar Rp 10 triliun. Pendapatan sebulan ya. Istilahnya yang biasanya jualan ini jadi enggak jualan,” ungkap Djoko di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (6/6).
Djoko menjelaskan, hal tersebut terjadi sebab pada masa libur Lebaran, PLN terpaksa harus mematikan beberapa pembangkit listrik untuk sementara. Sebab selama masa libur lebaran, konsumsi listrik turun signifikan karena perusahaan dan industri tidak beroperasi.
Ilustrasi Panel listrik (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Panel listrik (Foto: Pixabay)
“Beban puncak Pulau Jawa dan Bali itu kalau hari biasa sekitar 25.000 MW. Nanti libur Lebaran jadi hanya sekitar 14.000 MW. Ya orang pada mudik, rumah ditinggal, pakai listrik enggak? Enggak kan. Kantor juga tutup, industri libur,” ujarnya.
Djoko memprediksi, penurunan konsumsi listrik di Jawa dan Bali akan dimulai sejak tanggal 9 Juni dan berakhir pada 24 Juni. Menurutnya, konsumsi listrik akan kembali normal ketika aktivitas ekonomi juga mulai berjalan kembali usai libur Lebaran.
ADVERTISEMENT
“Saya prediksi sih mulainya tanggal 9 (Juni) ini. Orang udah mulai pulang. Nanti baru normal lagi itu tanggal 25 (Juni). Meskipun udah masuk tanggal 20 (Juni). Tapi mungkin baru hari Senin semua aktivitas normal,” tutupnya.