Lifting Migas Ditargetkan 2,1 Juta BOEPD di RAPBN 2019

5 Juni 2018 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eksplorasi migas lepas pantai. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Eksplorasi migas lepas pantai. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan lifting minyak dan gas bumi (migas) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 berkisar antara 1,93-2,10 juta Barel Oil Equivalent Per Day (BOEPD).
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan, usulan lifting migas itu terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 722-805 ribu Barel Oil Per Day (BOPD). Pada tahun ini, target lifting migas yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar 800 ribu BOPD.
Sedangkan untuk lifting gas bumi diusulkan pada angka 1,21-1,3 juta BOEPD. Di tahun 2018, target lifting gas bumi sebesar 1,15 juta BOEPD. Jonan menyebut, target pada tahun depan naik karena produksi gas bumi terus meningkat.
“Produksi gas makin lama makin besar. Realisasi lifting gas bumi tahun ini sampai dengan Mei 2018 itu 1,15 juta BOEPD,” ujarnya di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (5/6).
Untuk memenuhi target lifting migas sesuai usulan RAPBN 2019, pihaknya akan menjalankan program kerja utama hulu migas dengan tetap memperhatikan keekonomian wilayah kerja, serta menerapkan teknologi tepat guna.
ADVERTISEMENT
“Seperti pengeboran meningkatkan jumlah sumur horisontal untuk menguras sisa minyak di bagian atas, pemboran underbalanced untuk mengurang kerusakan formasi,” paparnya.
Selain itu, Jonan juga mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mengembangkan wilayah kerja migas. Pada kesempatan itu, dia menyentil salah satu KKKS yang malas melakukan eksplorasi.
“Penemuan besar terakhir sumur Jatibarang. Setelah itu tidak ada penemuan besar lagi. Kami mendorong KKKS untuk dapat lebih proaktif mengadakan eksplorasi,” harapnya.