Lifting Minyak RI Hanya 803.000 Barel/Hari di 2017, Turun 2%

5 Januari 2018 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi produksi migas yang siap jual atau lifting sepanjang tahun 2017 tak mencapai target. Adapun realisasi lifting migas di 2017 hanya 98,93% dari target.
ADVERTISEMENT
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, menyampaikan target lifting migas sesuai APBN-P 2017 sebesar 1,965 juta barel ekuivalen minyak per hari. Sementara realisasi lifting migas sepanjang tahun 2017 sebesar 1,944 juta barel ekuivalen minyak per hari.
"Realisasi itu terdiri dari lifting minyak sebesar 803,8 ribu barel minyak per hari atau 98,6% dari target, dan gas bumi sebesar 6.386 juta standar kaki kubik per hari atau 99,2% dari target," katanya di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (5/1).
Lifting minyak 2017 menurun 2,3% dibanding 2016 yang mencapai 822 ribu barel per hari. Sedangkan lifting gas menurun 3,8% dibanding capaian 2016 yang sebesar 6.643 MMSCFD.
Dia merinci untuk lifting minyak bumi, dari 73 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) hanya 4 KKKS yang mencapai target, yakni Mobil Cepu Ltd di Blok Cepu dengan capaian 101,4% dan CNOOC SES di Blok South East Sumatera dengan capaian 101,2%.
ADVERTISEMENT
Selain itu, KKKS yang berhasil mencapai target lifting minyak bumi yakni Chevron Indonesia Company di Blok East Kalimantan dengan capaian 101,8%, dan Vico di Blok Sanga-Sanga dengan capaian 104,8%.
Sementara untuk lifting gas bumi, terdapat 6 dari 73 KKKS yang mencapai target. Enam KKKS itu ialah Conocophillips di Blok Grissik dengan capaian 100,5%, JOBP Medco Tomori di Blok Senoro Toili 114,1%, dan Premier Oil di Blok Natuna Sea Blok A 107,9%.
Selan itu, KKKS yang mencapai target lifting gas bumi lain ialah Eni Muara Bakau di Blok Muara Bakau 114,2%, Medco Natuna di Blok South Natuna Sea B 119,7%, dan Petrochina Jabung di Blok Jabung dengan capaian 137,3%.
"Total E&P Indonesie yang mengelola Blok Mahakam selama 2017 untuk lifting gas bumi tidak memenuhi target, realisasi mereka hanya 96,7%," tutup Amien.
ADVERTISEMENT