Lifting Minyak Turun Terus, Sri Mulyani Minta Produksi Gas Dinaikkan

19 Februari 2019 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Acara IndoGAS 2019 di JCC, Jakarta, Selasa (19/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Acara IndoGAS 2019 di JCC, Jakarta, Selasa (19/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti penurunan produksi minyak dalam negeri. Padahal, energi fosil ini menjadi komoditas Indonesia dalam penerimaan pajak untuk meningkatkan perekonomian negara.
ADVERTISEMENT
Karena itu, kata dia, gas menjadi tumpuan penggenjot pajak selain minyak. Dengan penggabungan produksi kedua komoditas ini, lifting Indonesia masih terhitung tinggi.
"Kami melihat, tren produksi minyak saat ini mengalami penurunan, ini menjadi perhatian kami. Produksi minyak telah menurun, meskipun produksi gas, sedikit meningkat. Jika digabung, keduanya, sebenarnya memproduksi 2 MBOEPD produksi untuk Indonesia," kata dia dalam acara IndoGAS 2019 di JCC, Jakarta, Selasa (19/2).
Dia menjelaskan, di masa depan, produksi gas di Indonesia bisa bertambah dari beberapa proyek seperti Blok Masela, East Natuna, dan Proyek IDD (Indonesia Deepwater Development).
Tampak atas Pulau Kalimantan. Foto: Sejati Nugroho/kumparan
Saat ini, Kementerian ESDM masih mengkaji Plan of Development (POD) dari proyek lapangan tersebut. Karena itu, Sri Mulyani mengaku, akan terus mendukung berjalannya proyek ini demi ketahanan pasokan gas nasional.
ADVERTISEMENT
Di sektor hilir, mantan Direktur Bank Dunia ini menyebutkan pemerintah akan meningkatkan pasokan ke masyarakat dan industri dengan terus membangun jaringan gas ke end user.
Tahun ini, pemerintah menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) untuk membangun 4,7 juta jaringan gas hingga 2025.
Untuk tahun ini, perusahaan akan membangun 1 juta jargas yang akan mengalir ke rumah tangga dan industri kecil yang biayanya berasal dari APBN dan korporasi.
"Permintaan gas di Indonesia sejujurnya cukup tersebar, sehingga infrastruktur gas ini akan menjadi investasi yang penting untuk kita. Permintaan gas domestik pasti akan terus meningkat kuat," tutur dia.