Lin Che Wei: Sekarang Waktu yang Tepat Investasi ke Indonesia

13 Desember 2018 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Tim Asistensi (Policy Advisory) dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Lin Che Wei. (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim Asistensi (Policy Advisory) dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Lin Che Wei. (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
ADVERTISEMENT
Meski dihadapkan pada banyak tantangan ke depan, Indonesia masih begitu memikat bagi investor untuk menanamkan modalnya.
ADVERTISEMENT
Demikian disampaikan Pakar Ekonomi Lin Che Wei di hadapan para investor Hong Kong dalam acara BNI Economy and Investment Outlook 2019 Kantor BNI Hong Kong, Rabu (12/12).
Ia mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan investasi. Pasalnya, ia melihat kondisi investasi di Indonesia menguntungkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, setelah banyak belajar dari krisis ekonomi 20 tahun silam. Nilai tukar rupiah cukup bisa bertahan di saat negara-negara lainnya seperti Turki mengalami depresiasi besar.
"Ini adalah waktu tepat untuk investasi ke Indonesia sekarang," katanya.
Suasana di acara 'BNI Economy and Investment Outlook 2019' di Hong Kong, Rabu (12/12). (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di acara 'BNI Economy and Investment Outlook 2019' di Hong Kong, Rabu (12/12). (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
Ia menyebut, saat ini Indonesia memiliki pasar modal yang cukup kompetitif. Kata dia, rata-rata indeks MSCI Indonesia dalam 10 tahun memberikan imbal hasil (goverment bond) yang menarik.
ADVERTISEMENT
MSCI Index merupakan indeks yang dibuat oleh Morgan Stanley Capital International untuk menjadi tolok ukur bagi investor global dan juga fund manager global.
"MSCI Indonesia untuk sepuluh tahun memberikan imbal hasil 10,3 persen sedangkan di negara-negara berkembang lainnya hanya memberi imbal hasil 5,4 persen," imbuhnya.
Suasana di acara 'BNI Economy and Investment Outlook 2019' di Hong Kong, Rabu (12/12). (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di acara 'BNI Economy and Investment Outlook 2019' di Hong Kong, Rabu (12/12). (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
Tak hanya itu, tingkat utang Indonesia juga masih relatif kecil meskipun ia tak memungkiri salah satu hal yang seringkali menjadi sinyal buruk pada pasar ialah Indonesia terkadang mengambil utang di saat yang tak tepat.
Lin menekankan, ada kebijakan yang akan mempengaruhi investasi iklim investasi Indonesia sehingga menjadi kian menarik ke depannya, yaitu pengoptimalan Undang Undang Ketenagakerjaan dan Undang Undang Pertanahan.
"Aturan itu akan membuat indonesia menjadi sangat exciting," ungkapnya.
ADVERTISEMENT