Lion Air Manfaatkan Bioavtur Berbasis Sawit untuk Bahan Bakar Pesawat

10 April 2018 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendatanganan kerja sama Boeing Group dan Lion Air (Foto:  Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pendatanganan kerja sama Boeing Group dan Lion Air (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lion Air Group menyatakan kesiapannya untuk beralih menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan yaitu bioavtur berbasis sawit. Keseriusan Lion Air ini ditandai dengan pendatanganan kerja sama yang dilakukan oleh Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono.
ADVERTISEMENT
Pendiri Lion Air Rusdi mengatakan, pemilihan penggunaan bioavtur sawit ini karena lebih efisien dan juga ramah lingkungan. Sebab, dengan menggunakan bioavtur sawit ini akan mengurangi pelepasan emisi karbon.
"Melalui kemitraan ini, kami berharap potensi minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar terbarukan ramah lingkungan dapat dioptimalisasi," kata Rusdi usai melakukan pendatanganan kerja sama GAPKI dan Lion Air di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (10/4).
Rusdi menambahkan, adanya pengguna bioavtur sawit ini bisa meningkatkan kesejahteraan para petani di dalam negeri. Lantaran penggunaan bioavtur ini akan meningkatkan penyerapan minyak kelapa sawit yang dihasilkan oleh para petani.
Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Lombok (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Lombok (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Penting ya karena kan Indonesia ini puluhan juta petani kelapa sawit, dan kita eksportir kelapa sawit. Dengan RnD (Riset and Development) yang luar biasa dia punya penghasilan berlipat-lipat. Nah, kita enggak boleh hanya mengandalkan ekspor dan impor, kita kan selama ini impor fosil. Nah, kenapa Kita enggak pakai dalam negeri?" jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Joko menyebutkan, pengguna bioavtur ini sudah terlebih dahulu digunakan oleh Airbus di Eropa. Jadi dengan produksi sawit Indonesia yang cukup banyak merupakan pilihan tepat bagi maskapai Lion Air dalam menggunakan bioavtur ini.
"Sebetulnya Airbus sudah untuk di Eropa, dan dari itu kita kenapa enggak ngembangin sendiri. Dengan pengusaha sawit dengan Lion Air, karena sekarang kita lagi diserang di Eropa dan diserang di Amerika penjualan CPO dan biodiesel kita, kenapa kita enggak mengembangkan permintaan domestik kita?" kata Joko.
Menurut Joko, sampai saat ini, GAPKI dan Lion Air masih melakukan riset untuk mengembangkan dan juga uji coba pemanfaatan bioavtur sebagai bahan bakar alternatif. Untuk melakukan kajian ini, Joko mengaku akan melibatkan berbagai pihak terkait.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini yang akan kita studi, apakah bisa 100% apakah dicampur, jadi kita belum tahu. Makanya ini kan dilakukan studi dulu," ujarnya.