Lirik India, Luhut Jajaki Kerja Sama Berbagai Bidang Ekonomi

18 Mei 2018 9:29 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (Foto:  Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan sejumlah menteri India untuk menjajaki kerja sama berbagai bidang ekonomi. India patut dilirik, karena telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi utama di dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan Jumat (18/5), Luhut bertemu dengan Menteri Negara Penerbangan Sipil, Menperindag, Menteri Transportasi dan Jalan Raya, serta Menteri Pelayaran yang merangkap Menteri Sumber Daya Air dan Pembangunan Desa.
Dari rangkaian pertemuan tersebut, India mengungkapkan ketertarikannya untuk berinvestasi di ujung barat wilayah Indonesia. "Keinginan India untuk investasi di Sabang ada rumah sakit, ada juga pelabuhan laut di sana karena dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nicobar," tutur Luhut.
Indonesia juga menilai India memiliki potensi besar memberikan devisa, dari banyaknya wisatawan asal negara itu yang datang ke Indonesia. Jumlah turis dari India ke Indonesia tahun lalu mencapai 485.000 orang. "Total turis dari India ke Indonesia meningkat 28% pada 2017," katanya.
Presiden Jokowi di KTT Asean-India (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di KTT Asean-India (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Untuk itu dalam pertemuan dengan Menteri Penerbangan Sipil, Jayant Sinha, juga dibicarakan pembukaan rute penerbangan langsung dari Delhi atau Mumbai ke Jakarta, Bali, Medan, atau kota lain di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu juga melihat keunggulan teknologi India karena terjangkau, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
Luhut menilai India memiliki posisi strategis, untuk perimbangan kekuatan pengaruh ekonomi di Indonesia. "Saya pikir penting perimbangan kekuatan dibangun di sini, sehingga tidak ada satu (negara) 'super power' bisa membuat instabilitas," ujar Luhut.
Mengutip penelitian Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), Forbes melaporkan, India pada 2018 ini berpeluang besar menjadi kekuatan ekonomi ke-5 di dunia menggeser Inggris Raya. Sejak Narendra Modi memimpin negara itu, pertumbuhan ekonomi India konsisten di kisaran 7%.
Forbes menambahkan, pada 2018 skala perekonomian India akan 30% lebih besar dibandingkan saat Modi mulai duduk sebagai pemimpin India, pada 2014 lalu.
ADVERTISEMENT