news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

LPS Pantau Pergerakan Dana yang Kabur ke Luar Negeri

25 September 2018 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Halim Alamsyah, Selasa (25/9/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Halim Alamsyah, Selasa (25/9/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus memantau pergerakan dana pihak ketiga (DPK) dari bank yang berpindah ke luar negeri (capital out flow). Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menegaskan, sampai saat ini tidak ada capital out flow yang terjadi secara besar-besaran.
ADVERTISEMENT
“Sejauh ini berdasarkan pantauan kami tidak ada gerakan yang luar biasa,” ungkap Halim di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (25/9).
Artinya, posisi simpanan di perbankan nasional saat ini masih dalam kondisi normal. Meski demikian, Halim tidak menampik bahwa ada beberapa nasabah yang memindahkan dananya dari satu perbankan ke perbankan lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan bunga yang lebih tinggi sebab belum semua bank melakukan penyesuaian. Namun, hal tersebut menurut Halim merupkan aksi yang wajar.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (Foto: Dok. www.lps.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (Foto: Dok. www.lps.go.id)
“Biasa aja kalau ada nasabah pindah dari satu bank ke bank lain, memanfaatkan suku bunga yang lebih tinggi itu biasa. Tidak ada gerakan ‘udahlah saya tidak mau nyimpen dalam rupiah, saya bawa uang saya keluar,’ tidak ada,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Halim menyatakan pihaknya bakal terus memantau pergerakan dana pihak ketiga untuk memastikan ada di batas aman. Jika pergerakan tersebut disebabkan oleh suku bunga, Halim pun mengatakan LPS berpotensi kembali mengerek bunga acuan.
“Kalau ini disebabkan oleh perbedaan suku bunga, mau tidak mau LPS juga akan menyesuaikan. Orang membeli rupiah, menaruh uangnya di perbankan tidak hanya satu satunya suku bunga, sehingga kita akan melihat apa perlu direspona kenaikan suku bunga atau dalam level sekarang orang udah nyaman,” tandasnya.