LRT Jakarta Bidik 14.225 Penumpang per Hari

Kereta LRT Kelapa Gading (Foto: ANTARAA FOTO/Sigid Kurniawan)

Proyek kereta Light Rail Trasit (LRT) Jakarta fase I rute Velodrome Rawamangun ke Kelapa Gading akan segera beroperasi pada awal 2019. Sejauh ini, progres proyek sepanjang 5,8 kilometer (km) tersebut telah mencapai 96 persen.

Corporate Communication LRT Jakarta, Melisa, mengatakan LRT Jakarta diharapkan mampu mengangkut sebanyak 14.225 penumpang per hari. Jumlah tersebut berdasarkan estimasi jumlah perjalanan setiap harinya sekitar 245-282.

"Jam operasional 06.00-22.00 WIB (Senin-Jumat) dan 07.00-23.00 (Sabtu dan Minggu), dengan headway 5-15 menit, rata-rata kecepatan kereta LRT sekitar 50 km per jam dan 13 menit jarak tempuh perjalanan dari Stasiun LRT Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) ke Stasiun LRT Velodrome," ujar Melisa kepada kumparan, Rabu (26/12).

Sementara itu mengenai usulan besaran tarif, Melisa bilang ada usulan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) sebesar Rp 10.800 per penumpang sekali jalan.

Kereta LRT Kelapa Gading (Foto: ANTARAA FOTO/Sigid Kurniawan)

"LRT Jakarta sudah mengusulkan tarif operator dan besarannya pun sudah kami sampaikan ke Pemprov DKI. Perhitungan usulan tarif dari kami sudah mengikuti ketentuan Permenhub Nomor 17 Tahun 2018 dan arahan Pemprov DKI Jakarta. Adapun DTKJ (Dewan Transportasi Kota Jakarta) mengusulkan tarif layanan, Rp 10.800, dengan ketentuan telah terintegrasi dengan TransJakarta," katanya.

Dalam Permenhub Nomor 17 Tahun 2018 tentang tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan dan Penetapan Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Pasal I ayat 7 menyebutkan besaran tarif dasar diperoleh dari hasil perhitungan biaya pokok ditambah keuntungan. Hanya saja, kata Melisa usulan ini masih bisa berubah sesuai dengan keputusan akhir nantinya.

"Sebaiknya kita tunggu pengumuman resmi dari Pemprov DKI dalam waktu dekat ini," ucapnya.

Sebagai gambaran, proyek LRT Jakarta Fase I rute Velodrome Rawamangun ke Kelapa Gading memiliki panjang 5,8 km. Progres pembangunan saat ini sudah 96 persen dan ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada Januari 2019.

Proyek ini menelan hingga Rp 6,3 triliun dengan perkiraan biaya konstruksi sebesar Rp 378 miliar per km. Dana tersebut diperoleh dari Penyertaan Modal Daerah (PMD).