LRT Jakarta Harus Lewati Banyak Persyaratan Sebelum Beroperasi Penuh

10 Agustus 2018 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta LRT Kelapa Gading (Foto: ANTARAA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta LRT Kelapa Gading (Foto: ANTARAA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyelesaian proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta yang dibangun oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terus dikebut jelang gelaran Asian Games 2018. Targetnya, LRT Jakarta ini bisa beroperasi pada 10 Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan, untuk dapat beroperasi secara penuh, LRT perlu melewati banyak persyaratan.
"Untuk benar-benar LRT beroperasi secara full, banyak sekali persyaratannya. Bahkan untuk uji statis dan dinamis, dibutuhkan uji coba 1.000-2.000 jam. Kita ingin menerapkan benar-benar uji coba 2.000 jam," kata Dwi di kantornya, Jakarta, Kamis (9/8).
Uji coba selama 2.000 jam ini, sekaligus sebagai persyaratan yang harus dipenuhi dari Kementerian Perhubungan untuk mengeluarkan izin-izin lain yang diperlukan, terutama izin mengenai usaha prasarana perkeretaapian. Izin tersebut dan izin sarana, merupakan elemen untuk Kemenhub mengeluarkan Rekomendasi Operasi.
Izin mengenai usaha prasarana perkeretaapian, dijelaskan oleh Dwi, dipengaruhi oleh dua isu, yaitu bentuk kerja sama dan besaran tarif LRT. Kerja sama yang dia maksud, bisa berupa Build Transfer Operation (BTO) atau Build Operation Transfer (BOT).
ADVERTISEMENT
BTO merupakan skema kerja sama di mana adanya transfer bangunan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelum dioperasikan. Sedangkan, BOT diserahkan setelah LRT dioperasikam dalam waktu tertentu.
Untuk masalah tarif, Dwi mengatakan, masih menunggu keputusan dari Pemprov DKI Jakarta. Hal itu berhubungan dengan besaran subsidi yang akan diberikan, baik oleh Pemprov maupun Pemerintah Pusat.
"Kalau lebih rendah dari (harga tiket) keekonomian kita, tentu ada hubungan dengan PSO (Public Service Obligation) atau subsidi pemerintah, baik Pemprov maupun Pemerintah Pusat," kata Dwi.
Kereta LRT Kelapa Gading (Foto: ANTARAA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta LRT Kelapa Gading (Foto: ANTARAA FOTO/Sigid Kurniawan)
Sedangkan besaran tarif keekonomian yang diajukan perusahaan sebesar Rp 15.800. Untuk uji coba secara terbatas, pihak perusahaan memastikan, persiapan secara operasional sudah mecapai 91 persen. Rencananya, LRT jurusan Velodrome-Kelapa Gading akan diuji coba secara terbatas pada 15 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
Rencananya, penumpang uji coba terbatas ini, juga terbatas. Penumpang yang bisa ikut dalam uji coba ini berdasarkan undangan. Seperti anak sekolah, Aparatur Sipil Negara (ASN), camat, lurah, atau Pemprov DKI Jakarta.
Adapun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dikatakan Dwi, menekankan pada aspek keselamatan. "Kalau memang semua belum (siap), jangan dipaksakan (beroperasi)," kata Dwi mengulang pesan Anies.