Luhut Bela Jepang: China Sulit Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

9 September 2019 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta yang akan dipakai sebagai Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Kereta yang akan dipakai sebagai Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
ADVERTISEMENT
Japan International Cooperation Agency (JICA) serius ingin mendanai proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya yang ditargetkan mulai dibangun 2021. Saat ini, JICA sedang melakukan studi kelaikan atau Feasibility Study (FS).
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, badan usaha China juga mengincar proyek itu dengan berbagai tawaran yang menarik. Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai hal itu sulit dilakukan karena Jepang sudah tertarik ingin menggarap proyek tersebut.
"Saya pikir agak sulit (China masuk) karena Jepang pengen masuk situ, dan kita juga lihat Jepang ini long investor di Indonesia," tegas Luhut saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/9).
Hanya saja, Luhut memberikan sejumlah catatan kepada Jepang. Dia berharap JICA mau memberi penawaran yang lebih baik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (9/9). Foto: Fanny Kusumawardhani
"Saya pikir kita masih in favour kepada Jepang. Tapi Jepang juga enggak boleh semau dia juga," imbuhnya.
Dia menyebut dalam kasus MRT Jakarta, Jepang dinilai mengunci agar banyak hal dilakukan oleh Jepang, misalnya seperti pembangunan MRT fase berikutnya. Pun aturan transfer teknologi juga dinilai belum jelas.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita harus lihat ya kamu jangan seperti MRT yang dikunci banget. Kita juga ada punya kebebasan local content, teknologi transfer, seperti itu lah," ucap Luhut.