Luhut Minta Inalum Segera Bangun PLTA dan Smelter di Kaltara

5 Juni 2018 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Asahan Alumunium, Inalum (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Asahan Alumunium, Inalum (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum pagi ini diundang Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dirut Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Luhut untuk membicarakan rencana pembangunan smelter aluminum dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kayan, Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
Budi menerangkan, pembangunan PLTA umumnya memakan waktu lima tahun. PLTA Sungai Kayan akan dibangun untuk memasok listrik ke smelter aluminium.
“Tadi saya diminta untuk mempercepat pembangunan PLTA di Kaltara. Pak Luhut maunya secepat mungkin lah. Kalau bangunnya kan perlu lima tahun. Tapi mulainya disuruh cepat, semoga bisa mulai tahun depan,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (5/6).
Sungai Kayan memiliki potensi energi listrik yang amat besar. Inalum sendiri berencana membangun PLTA berkapasitas 1.700 MW. Adapun smelter aluminium di Kaltara direncanakan memiliki kapasitas produksi 500 ribu sampai 1 juta ton per tahun.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini juga mengungkapkan, dana yang akan dikeluarkan Inalum untuk kedua proyek itu mencapai USD 7 miliar atau sekitar Rp 98 triliun (kurs Rp 14.000). “(Investasi) Inalum sekitar USD 7 miliar,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam jangka panjang, Inalum menargetkan total produksi aluminium di dalam negeri mencapai 2 juta ton per tahun pada 2025. Hal ini didukung pabrik Smelting Plant di Kuala Tanjung dan pabrik di Kalimantan Utara.
Saat ini, aluminium diperlukan untuk berbagai sektor, antara lain mendukung industri konstruksi termasuk transmisi dalam proyek pembangkit listrik 35.000 MW, otomotif, perkapalan, infrastruktur, maupun produk rumah tangga.
Pabrik Asahan Alumunium, Inalum (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Asahan Alumunium, Inalum (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan, PLTA Sungai Kayan merupakan proyek yang terintegrasi dengan Proyek Staretegis Nasional (PSN) di Kaltara. Total potensi energi listrik yang dapat dihasilkan Sungai Kayan mencapai 9.000 MW, termasuk potensi dari anak sungainya.
Saat ini, kata Irianto, ada banyak calon investor dari dalam dan luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Misalnya Dragon Land punya orang Korea Selatan di sini. Ada juga PT Indonesia Strategis Industri dari lokal yang kerja sama dengan China. Ada juga Inalum, tapi dia tidak jadi pengelola hanya mau bangun smelter di sana,” ucapnya.
Rencananya kawasan seluas 1.600 hektare (ha) itu dibagi menjadi beberapa kluster industri untuk smelter, kimia, kelapa sawit, migas.