Luhut Minta PLN Kurangi Impor Komponen untuk Proyek Kelistrikan

14 Agustus 2018 21:14 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah berupaya mengendalikan defisit transaksi berjalan (current account deficit) yang melebar hingga 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengurangi komponen impor pada proyek-proyek ketenagalistrikan yang dijalankan PT PLN (Persero).
“Sekarang PLN semua listrik-listrik yang lokal kontennya kurang suruh dipakai dalam negeri, kalau enggak ya di re-schedule yang belum tanda tangan (kontrak),” ungkap Luhut di kantornya, Jakarta, Selasa (14/8).
Artinya, proyek milik PLN yang belum teken kontrak harus diatur ulang waktu pelaksanaannya. Tujuannya untuk meningkatkan penggunaan komponen buatan dalam negeri. Namun Luhut menegaskan, hal tersebut tidak berlaku untuk beberapa proyek yang telah berjalan. Sehingga kebijakan tersebut tidak akan mengganggu program 35.000 MW.
“Gampang, masih tetap (proyek 35.000 MW). Kalau di Jawa ini kelebihan listrik jadi enggak akan ada masalah. Ini hanya melewati periode krisis dunia ini, jadi nggak ada yang perlu ditakutin,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Luhut juga menyoroti impor minyak Pertamina yang diminta untuk dikurangi. Caranya dengan mengalihkan minyak yang diekspor untuk dipakai di dalam negeri. Langkah tersebut juga dinilai mampu menghemat hingga USD 20 miliar.
“Kita kan (ekspor minyak) 225 ribu barel per hari produksi yang kita ekspor, jadi kita kurangi impor 225 ribu. Di samping kita juga tadi B20, itu angka yang terakhir dapat USD 7 miliar terus kemudian dengan harga kelapa sawit akan naik USD 700-an per ton kita dapat kira-kira hampir USD 5 miliar. Jadi overall angkanya dapat USD 20 miliar dalam 1 tahun ke depan,” tutupnya.