news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Luhut Minta PLTA di Kalimantan Utara Rp 28 Triliun Segera Dibangun

26 Juli 2019 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Mentarang, Kalimantan Utara, segera dibangun tahun depan. Saat ini, studi kelayakannya tengah dikebut untuk rampung.
ADVERTISEMENT
Proyek ini dibangun oleh Sarawak Energy dan PT PLN (Persero) dengan nilai USD 2 miliar atau setara Rp 28 triliun (kurs Rp 14.000). Nantinya, energi yang dihasilkan untuk mengalir ke proyek smelter PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
"Proyek pembangunan PLTA dengan Sarawak Energi dengan Inalum dan PLN, 1.350 MW nanti Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning. Saya minta bisa selesai tahun ini dan bisa konstruksi dalam satu tahun ke depan," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (26/7).
Direktur Pengadaan I PLN, Sripeni Inten Cahyani, mengatakan saat ini pihaknya memang tengah menyelesaikan studi kelayakan di lokasi PLTA. Adapun pembangunannya memakan waktu hingga 6 tahun ke depan.
Proyek ini sendiri sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Dia bilang ini bakal menjadi proyek PLTA terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dan ini akan dukung industri smelter di sana, jadi memang butuh listrik di sana yang memang hanya bisa dipenuhi oleh PLTA. Udah ada (potensial buyer), smelter Inalum dan bekerja sama dengan swasta. Doakan ke depan Indonesia sudah bisa jadi eksportir bukan dalam bentuk row material tapi yang sudah diolah di smelter," ucapnya.
PLTA Rajamandala. Foto: Dok. PT Indonesia Power
Mengutip RUPTL PLN 2019-2028, Kalimantan Utara memiliki potensi tenaga air untuk pembangkitan di Sungai Kayan dengan kapasitas 6x150 MW. Pemanfaatan potensi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kayan yang sangat besar untuk PLTA, perlu ada kajian lebih mendalam dan komprehensif serta mempertimbangkan rencana jangka panjang interkoneksi antara negara.
Dalam rangka mempercepat pembangunan sistem tenaga listrik dan peningkatan ekonomi di Kalimantan Utara serta untuk melayani kawasan industri dan pelanggan-pelanggan besar yang diantaranya KIPI Tanah Kuning, direncanakan pengembangan potensi DAS Kayan menjadi PLTA Kayan Cascade. Potensi ini akan dikembangkan sesuai pertumbuhan demand.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dalam RUPTL, khusus di KIPI Tanah Kuning, kebutuhan akan dipenuhi melalui sistem interkoneksi 150 kilovolt (kV) Kalsengtim. Jika masih dibutuhkan tambahan akan ditambah dengan pengembangan potensi pembangkit hydro PLTA Kaltara 2 sebesar 300 MW.
Secara rinci, di Kalimantan Utara terdapat potensi pembangkit yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sistem, yakni PLTA Kayan 1 660 MW, PLTA Kayan 2 500 MW, PLTA Kayan 3 1.200 MW, PLTA Kaltara 300 MW, PLTA Mentarang 2 240 MW, PLTA Sei Tubu 200 MW, PLTA Sembakung 250 MW, dan PLTS Tarakan 3 MW.