Luhut: Pencemaran Sungai Citarum Bebani BPJS Kesehatan Rp 1,9 Triliun

11 Mei 2018 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai Citarum Tercemar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Citarum Tercemar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
ADVERTISEMENT
Kondisi sungai Citarum yang menjadi sumber air bagi 27,5 juta penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta saat ini kondisinya dinilai sangat mengkhawatirkan. Pencemaran sudah parah dan Citarum menjadi salah satu sungai terkotor di dunia.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pencemaran di sungai tersebut menyebabkan masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) terjangkit beberapa penyakit. Akibatnya, beban Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membengkak.
“Hampir Rp 1,9 triliun dana BPJS dari Rp 9 triliun itu atau 23% ditemukan banyak berobat di Jawa Barat,” kata Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (11/5).
Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Luhut menjelaskan pencemaran Sungai Citarum sudah merata baik dari hulu hingga hilir. Menurut dia, banyak limbah mikro plastik yang juga mencemari ikan. Kondisi tersebut juga mengancam kesehatan masyarakat.
“Mikro plastik dimakan ikan, ikan dimakan ibu hamil, nanti begitu lahir anaknya kuntet,” ujarnya.
Untuk itu Luhut menegaskan pihaknya kini sangat berfokus pada permasalahan tersebut. Luhut mengklaim semenjak pemerintah memutuskan untuk melakukan percepatan pengendalian Citarum, kini kondisis sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut sudah lebih baik.
ADVERTISEMENT
Namun, Luhut menegaskan bahwa pengendalian tersebut masih belum tuntas. Untuk itu Luhut mengimbau bahwa hal ini dapat diatasi dengan bantuan berbagai pihak.
“Sekali-kali stop dulu bicara politik. Coba lihat masalah ini. Ini masa depan kita semua,” katanya.