Luhut Perkirakan Anggaran IMF-WB 2018 Tak Sampai Rp 500 Miliar

13 Oktober 2018 19:32 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat Jokowi bersalaman dengan Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan), Sabtu (22/9/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Saat Jokowi bersalaman dengan Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan), Sabtu (22/9/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Anggaran gelaran IMF-World Bank 2018 menjadi salah satu hal yang mendapat kritik banyak pihak karena dianggap terlalu banyak. Padahal Indonesia tengah dirundung bencana alam.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang juga Ketua Panitia Nasional IMF-World Bank 2018 Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, penetapan anggaran IMF-World Bank 2018 bukan tiba-tiba diputuskan, tapi telah melewati proses diskusi dan persetujuan DPR.
Dia bahkan mengatakan, dari total dana yang ditetapkan APBN sebesar Rp 855 miliar, pihaknya memperkirakan penggunaannya kurang dari Rp 500 miliar.
"Kita diskusikan, angka keluar Rp 855 miliar tapi dari itu sampai hari ini angka mungkin Rp 566 miliar, tapi mungkin kita masih turunin. Kita nego dengan pak Susiwijono (Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian), enggak perlu dikeluarin. Setelah audit kita akan tahu berapa, mungkin di bawah Rp 500 miliar," kata dia di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10).
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, kenapa anggaran IMF-World Bank bisa sehemat itu, jauh dari tuduhan yang dilontarkan hingga Rp 1 triliun. Menurutnya, karena dalam pelaksanaan ini, panitia hampir tidak membeli barang baru.
"Lebih dari 400 Mercedes E Class yang kita sewa itu tahun 2013. Saya bilang ke Jim (Presiden World Bank) this is a cab, dia tertawa. Kalau orang Jakarta bilang kita mewah-mewah, asbun (asal bunyi) saja dia," kata Luhut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri),  Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah),  Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kanan) di Press Briefing IMF-WBG 2018, Sabtu (13/10/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah), Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kanan) di Press Briefing IMF-WBG 2018, Sabtu (13/10/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Secara keseluruhan, dia mengatakan, acara IMF-WB 2018 berjalan dengan bagus. Sebanyak 36 ribu orang menghadiri acara ini dengan 25 ribu pertemuan.
Luhut menghitung, dengan asumsi penerimaan peserta 19.000 orang, pertumbuhan ekonomi di Bali 6,54 persen. Tapi dengan banyaknya peserta yang datang, dia memperkirakan hingga akhir tahun pasti akan lebih besar dari itu. Selain itu, ada 32.000 lapangan kerja yang terbentuk dan juga ada perbaikan apron bandara.
ADVERTISEMENT
"Akibatnya, ada 1,2 juta penumpang tambahan meningkat per tahun dan okupansi hotel jadi 70 ke 80 persen. Ini semua sejalan dengan usaha kita mengurangi CAD (Current Account Deficit). Diperkirakan pendapatan Bali akan bertambah Rp 1,2 triliun tapi saya perkirakan itu bisa naik di waktu-waktu yang akan datang," jelasnya.
Jumlah turis juga hampir 3.000 orang yang daftar ke berbagai tempat seperti Bali, Lombok, Mandalika, dan Labuan Bajo, bahkan ke Toba. Diperkirakan ada beberapa ratus miliar rupiah yang bisa didapat dari kunjungan turis.
"Mereka juga kagum ada kasus Palu, Lombok dan Asian Para Games dan Anda bisa me-manage dengan bagus dan ini memberikan confidence pada investor bahwa kalau mereka investasi begini keadaannya sekarang," katanya.
ADVERTISEMENT