Luhut Soal Blok Rokan: Kalau Tawaran Chevron Bagus, Kenapa Enggak?

6 Juni 2018 20:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ladang minyak terbesar Indonesia, Blok Rokan, sudah hampir 50 tahun dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Kontrak Chevron di blok ini akan habis 3 tahun lagi. Siapa yang akan mengelola Blok Rokan pasca 2021 masih belum ditentukan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Blok yang sudah menghasilkan 4,5 miliar barel minyak ini sudah diincar beberapa pihak. Chevron sebagai kontraktor eksisting sudah mengajukan perpanjangan kontrak. Perusahaan minyak dan gas milik BUMN, PT Pertamina (Persero), juga mengincar Blok Rokan.
Chevron sendiri terlihat bertandang ke kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sore ini, diwakili Managing Director Chevron Chuck Taylor dan Senior Vice President Policy, Goverment, and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar.
“Kami lihat saja kalau offer-nya bagus kenapa enggak kasih ke mereka. Saya kira sangat terbuka kepada semua (pihak yang mengincar Blok Rokan),” katanya usai berbuka bersama awak media di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (6/6).
Luhut menuturkan, Chevron menghadap dirinya dengan membawa teknologi baru yang mereka miliki untuk mengebor minyak di Blok Rokan. Dengan teknologi baru itu, potensi cadangan yang bisa digenjot hingga 1 miliar barel.
ADVERTISEMENT
“Mereka melihat ini suatu area yang bagus. Kelihatannya mereka sepertinya sedang memfinalkan perjanjian kontrak mereka dengan SKK Migas. Kelihatannya sih cukup bagus,” lanjutnya.
Dengan teknologi yang dimiliki Chevron, kata Luhut, juga bisa memangkas biaya eksplorasi di proyek Chevron yang lain yaitu Indonesia Deepwater Development (IDD) hingga 50%.
“Mereka juga memangkas cost juga di IDD sampai 50% karena kecanggihan dari mereka dan juga tim dari Indonesia. Mereka kerja sama. Saya pikir bagus sekali untuk Indonesia,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, mengatakan Blok Rokan sudah banyak peminatnya. Pemerintah akan memilih kontraktor yang menawarkan keuntungan paling besar untuk negara.
“Blok Rokan banyak peminatnya. Kalau banyak, nanti kita lelang saja, kita lihat mana yang paling menguntungkan buat negara,” katanya di Kementeriam ESDM, Jakarta, Jumat (11/5).
ADVERTISEMENT
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, ada dua perusahaan yang sudah secara resmi menyatakan ketertarikannya untuk mengelola blok ini pasca 2021, yaitu kontraktor Chevron dan PT Pertamina (Persero).
“Pastinya kontraktor eksisting (Chevron) sudah mengajukan. Pertamina juga sudah mengajukan secara resmi. Yang lain, banyak yang masih sampaikan secara lisan,” katanya.
Amien menjanjikan, keputusan siapa pemenang Blok Rokan akan diumumkan pada Juli 2018 atau setelah Lebaran tahun ini. “Keputusannya Juli. Bisa siapa pun yang mengelola. Apakah ada partnership, semua kemungkinan ada,” jelasnya.